Mau Jadi In-House Counsel BUMN? Siapkan Bekal Berikut Ini!
Terbaru

Mau Jadi In-House Counsel BUMN? Siapkan Bekal Berikut Ini!

Ada beberapa pemahaman spesifik yang harus dipelajari dan didalami sarjana hukum.

Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit
Vice President Legal PT ASDP Indonesia Ferry Persero, Anom Sedayu. Foto: Istimewa
Vice President Legal PT ASDP Indonesia Ferry Persero, Anom Sedayu. Foto: Istimewa

Seiring perkembangan zaman, profesi in-house counsel semakin menjadi pilihan karier bagi sarjana hukum. Profesi penasihat hukum perusahaan ini kian dilirik lantaran memegang peran penting dalam pertumbuhan sebuah perusahaan. Menjadi in-house counsel di perusahaan swasta, BUMN, dan perusahaan multinasional pun ternyata memiliki keragaman tata kerja, regulasi, dan lingkungan.

Hukumonline berkesempatan berbincang bersama Vice President Legal PT ASDP Indonesia Ferry Persero, Anom Sedayu yang membeberkan pengalamannya. Ia berbagi cerita dan bekal yang perlu disiapkan sarjana hukum jika ingin berkarir sebagai in-house counsel di BUMN. “BUMN agak sedikit khusus ya, ada beberapa pemahaman spesifik yang harus dipelajari dan didalami sarjana hukum,” ujar Anom, Senin (27/5/2024).

Baca juga:

Secara umum, penguasaan soal regulasi baik di perusahaan swasta maupun BUMN itu sama. Misalnya terampil soal hukum korporasi dengan memahami UU Perseroan Terbatas dan KUHPerdata

Hal yang sedikit berbeda adalah in-house counsel BUMN harus memiliki pemahaman spesifik soal peraturan Kementerian BUMN dan regulasi soal sektor dan bisnis yang lebih spesifik. BUMN juga memiliki pemangku kepentingan di bawah kementerian yang lain. Sebagai contoh, PT ASDP Indonesia Ferry Persero berada di bawah Kementerian Perhubungan selaku regulator. Secara spesifik soal bisnis dan operasional, penyeberangan, dan pelabuhan berada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan.

“Karena cukup kompleks, in-house counsel BUMN harus melengkapi dan menambah pengalaman terkait peraturan BUMN, karena BUMN itu banyak tunduk di beberapa kementerian terakit,” jelas Anom.

Ia juga menyarankan calon in-house counsel BUMN untuk mempelajari pemahaman soal industri dan bisnis BUMN yang akan dituju. Hal ini penting lantaran salah satu kerja in-house counsel nantinya adalah menjadi legal advisor perusahaan. Mereka diharapkan mampu melihat hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait