Mantan Menteri Pertanian pun Akui Adanya Lobi Monsanto
Utama

Mantan Menteri Pertanian pun Akui Adanya Lobi Monsanto

Mantan Menteri Pertanian periode 1998-1999 Prof. Soleh Solahuddin juga mengakui adanya lobi intensif pihak Monsanto Company untuk memuluskan bisnis mereka di Indonesia. Bahkan sempat mengunjungi markas perusahaan itu di St Louis AS.

Mys
Bacaan 2 Menit
Mantan Menteri Pertanian pun Akui Adanya Lobi Monsanto
Hukumonline

 

Solahuddin malah bersyukur tidak menjabat dalam waktu lama, sehingga tidak tersangkut kasus suap tersebut. Ia berharap agar kasus Monsanto ini dijadikan pelajaran berharga bagi para pejabat dalam menghadapi gencarnya lobi-lobi dari perusahaan semacam itu. Para pejabat kita mungkin harus waspada, begitu saran mantan menteri yang kini masih mengajar di almamaternya itu.

 

Jika Nabiel mengakui kenal dengan Harvey Goldstein dan Michael Villareal, tidak demikian halnya dengan Solahuddin. Harvey dan Michael adalah dua wakil Harvest Internasional, sebuah perusahaan yang menjadi konsultan Monsanto di Indonesia.

 

Selain Soleh Solahuddin, Menteri Pertanian Anton Apriantono pun sudah dimintai keterangan di kantor KPK Selasa lalu. Saat itu, Anton menjanjikan akan membantu KPK untuk menelusuri dugaan suap yang kemungkinan melibatkan pejabat Departemen Pertanian. Inspektur Jenderal Deptan saat ini juga sedang melakukan investigasi internal.

 

Sementara, mantan Menteri Pertanian Prof. Bungaran Saragih diagendakan untuk dimintai keterangan pada Jum'at (14/1) bersama Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar. KPK juga sudah mengagendakan pemanggilan sejumlah petinggi PT Monagro Kimia, anak perusahaan Monsanto di Indonesia.

Pengakuan itu diungkapkan Solahuddin kepada hukumonline, The Jakarta Post, dan Koran Tempo usai diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Kamis sore (13/1). Guru Besar Institut Pertanian Bogor itu diperiksa sehubungan dengan mencuatnya skandal suap dari Monsanto Company kepada pejabat senior Indonesia.

 

Solahuddin mengakui adanya beberapa kali pertemuan dengan perwakilan Monsanto di Indonesia. Satu kali dalam bentuk kunjungan resmi untuk memperkenalkan produk, lain waktu mengunjungi pabrik Monagro Kimia di Tangerang, hingga ketika perusahaan asal Amerika Serikat itu mendapatkan sertifikat ISO. Bahkan pada pertengahan 1999, Solahuddin sempat diajak berkunjung ke markas Monsanto di St Louis, Amerika. Kebetulan sang menteri sedang mengikuti World Agriculture Forum yang diselenggarakan di kota tersebut.

 

Pengakuan Solahuddin semakin memperkuat dugaan gencarnya lobi yang dilakukan Monsanto untuk memuluskan bisnis mereka di Indonesia. Sebelumnya (12/1), mantan Menteri Lingkungan Hidup Nabiel Makarim juga mengakui adanya lobi tersebut.

 

Namun, baik Nabiel maupun Solahuddin menepis adanya pemberian uang kepada mereka untuk kepentingan Monsanto. Bahkan Solahuddin mengatakan tidak ada satu pun Surat Keputusan (SK) atau kebijakan yang dia keluarkan untuk mempermudah bisnis Monsanto. Saya kira saya mengingat betul tidak ada satu SK atau kebijakan yang mungkin dapat mereka manfaatkan untuk kepentingan bisnis mereka, terutama masalah kapas transgenik, ujar mantan Rektor IPB itu.

Tags: