Perbaikan sistem minutasi dan percepatan pengiriman berkas putusan juga bisa dilakukan dengan membakukan format putusan. MA sedang mempersiapkan tim kecil yang bertugas menemukan format putusan yang pas. Jika format putusan yang pas sudah ditemukan, maka saat bermusyawarah hakim sudah punya persiapan. Saat bermusyawarah, konsep putusan sudah siap, tandas Bagir.
Mahkamah Agung, kata Bagir, tidak menafikkan adanya keterlambatan pengiriman putusan perkara hingga ke pencari keadilan. Disamping pengiriman surat pengantar dan pembakuan format putusan, hal lain yang terus dikembangkan MA adalah model scanner dan komputerisasi.
Komputerisasi memang bisa mempercepat minutasi. Itu sebabnya, Bagir berharap agar para pihak yang mengajukan memori kasasi menyertakan disket atau softcopy, selain memori kasasi dalam bentuk tertulis. Sehingga untuk menyalin gugatan dan jawaban tidak perlu dari awal, tinggal dicopy-paste. Tentu saja, untuk menjaga keakuratan, pencocokan dengan naskah memori kasasi asli harus dilakukan.
Menggunakan mesin scanner juga bisa menjadi pilihan. Cara ini sudah pernah dilakukan sejak zaman Wakil Ketua MA H. Taufiq. Cuma, ada kelemahannya. Naskah hasil scan tidak selalu sama dengan aslinya. Adakalnya mengalami perubahan yang cukup banyak.