Lowongan Kerja Sektor Hukum Langka di AS
Berita

Lowongan Kerja Sektor Hukum Langka di AS

Pertumbuhan lowongan kerja yang stagnan dan persaingan yang semakin ketat, mendorong lulusan sekolah hukum di Amerika Serikat berkarier di luar sektor hukum.

M-10
Bacaan 2 Menit

 

Bekerja di sektor yang berbeda, bukan berarti seorang lulusan sekolah hukum tidak bisa memakai latar belakang pendidikan hukumnya. Vada Dillawn, seorang profesional humas terkemuka di AS yang meraih gelar JD dari South Texas College’s Law School, mengatakan latar belakang pendidikan hukumnya sangat membantu dirinya ketika menangani klien yang terkait dengan tema-tema hak kekayaan intelektual.

 

Apa yang terjadi di AS memang cukup “menyeramkan” bagi para lulusan sekolah hukum di sana. Melihat gejalanya, sarjana hukum di Indonesia juga patut khawatir karena berdasarkan catatan hukumonline, peminat profesi hukum cukup tinggi. Buktinya, fakultas-fakultas hukum, khususnya di kota-kota besar, menjadi salah satu incaran utama para lulusan SMA. Faktor materi memang menjadi alasan dominan di balik tingginya minat orang untuk kuliah hukum. Lulusan hukum, terutama advokat yang masih menjadi profesi idaman, diyakini akan bergelimang harta.

 

Sekitar tiga tahun lalu, Majalah mingguan Tempo bahkan pernah meluncurkan edisi khusus tentang gemerlapnya dunia profesi hukum. Diwartakan Tempo, seorang advokat level junior bisa memperoleh penghasilan hingga AS$2000 atau hampir Rp 20 juta sebulan. Ini di luar bonus dan sejumlah fasilitas lain. Dengan iming-iming uang ribuan Dollar, wajar jika banyak orang mengantri ingin berkecimpung di profesi hukum.

 

Jika minat tinggi ini terus bertahan, maka logikanya lowongan kerja yang tersedia juga suatu saat juga akan menipis. Pertumbuhan lapangan kerja di bidang hukum belum tentu berbanding lurus dengan peningkatan minat orang terhadap profesi hukum. Jadi, waspadalah wahai para sarjana hukum!

 

Sumber:

www.abajournal.com

http://www.simplyhired.com/

www.usnews.com

Tags: