Laporan Tahunan Pertama Pengadilan Tipikor
Berita

Laporan Tahunan Pertama Pengadilan Tipikor

Mengikuti jejak MA, Pengadilan Tipikor meluncurkan Laporan Tahunan 2006. Seperti apa isi laporan tahunan yang pertama ini?

CRN
Bacaan 2 Menit

 

Perubahan administrasi pengadilan satu atap secara tak langsung juga membawa pengaruh terhadap anggaran pengadilan. Menurut laporan tahunan 2006 Pengadilan tipikor, sebelum berlakunya sistem satu atap, pengadilan tidak mendapat anggaran yang memadai.

 

Akibatnya, pengadilan tidak mampu membiayai kebutuhan dasarnya sendiri. Antara lain untuk membeli kertas, meja, kursi dan komputer. Namun, dengan adanya sistem satu atap ini perhatian pemerintah terhadap kebutuhan pengadilan semakin meningkat. 

 

Sesuai rencana, tahun 2007 merupakan tahun bagi Pengadilan Tipikor untuk memngembangkan teknologi yang digunakannya. Berbagai perangkat teknologi akan dipersiapkan guna mendukung jalannya persidangan yang selama ini di gelar di gedung Uppindo, Jl. H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Selain itu, perangkat teknologi juga akan dipersiapkan di PN Jakarta Pusat, tempat Kepaniteraan Pidana berada. 

 

Berbagai persiapan tersebut antara lain meliputi pemasangan jaringan nirkabel, jaringan server, akses internet, sistem komputerrisasi riset, website dan evaluasi sistem informasi manajemen perkara.

 

Penilaian

Berbagai pandangan mengenai Pengadilan Tipikor terlontar dari sejumlah pihak terkait. Dosen Universitas Chairul Huda menuturkan meski tak sebaik Mahkamah Konstitusi, kualitas persidangan yang diberikan Pengadilan Tipikor jauh lebih baik dari pengadilan lainnya.

 

Pengadilan Tipikor jauh lebih bagus dari pengadilan lain, baik dari segi ruang sidang-karena ada batas ruang yang jelas untuk hakim, JPU, penasehat hukum dan saksi-, ketertiban sidang, pengeras suara,  pelayanan dan ketepatan waktu juga lebih bagus meski tak sebagus MK, ujar Chairul kepada hukumonline.

 

Namun ia menyayangkan jika pengadilan ini harus menumpang dengan gedung lain yang bukan pengadilan. Sebab pengadilan bukan hanya tempat untuk mengadili tapi juga simbol adanya keadilan. Alangkah baiknya jika ketika kita memasuki pengadilan ada suasana kewibawaan di dalamnya, dengan bangunan yang kokoh dan beratap tinggi misalnya. 

Halaman Selanjutnya:
Tags: