Lagi, WNI Tewas Ditembak di Malaysia
Berita

Lagi, WNI Tewas Ditembak di Malaysia

Polisi Indonesia belum bisa berbuat banyak, dan menunggu kebijakan dari Kementerian Luar Negeri.

Rfq
Bacaan 2 Menit
Warga Negara Indonesia Tewas ditembak di Malaysia. Foto: ilustrasi (Sgp)
Warga Negara Indonesia Tewas ditembak di Malaysia. Foto: ilustrasi (Sgp)

Penembakan terhadap Warga Negara Indonesia kembali terjadi di Malaysia. Ketiga korban adalah Sumardiono (34 tahun) asal Lumajang Jawa Barat, Marsudi (28) asal Bangkalan Madura, dan Hasbullah (25) tahun. Polisi masih berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

Informasi itu disampaikan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution kepada sejumlah wartawan di Mabes Polri, Rabu (20/6). “Pada tanggal 19 Juni sekitar pukul 04.30 waktu Malaysia telah terjadi penembakan terhadap tiga orang TKI di Malaysia,” ujarnya.

Menurut Saud, ketiga korban memiliki paspor yang sah. Penggunaan paspor dalam rangka bekerja di negeri serumpun dengan Indonesia itu. Dikatakan Saud penembakan bermula dari kegiatan patroli rutin kepolisian di Gorbah, Malaysia. Saat patroli, petugas kepolisian Malaysia menemukan mobil Proton Wira terparkir di perumahan Gombak Selangor.

Petugas polisi, jelas Saud, mendekati mobil tersebut. Namun petugas melihat tiga orang nampak sedang memotong besi pagar sebuah rumah. Melihat aksinya diketahui polisi, ketiga pelaku itu melarikan diri dengan memasuki mobil. Setelah itu, mobil berisi tiga orang itu melarikan diri dengan kecepatan tinggi untuk menghindari kejaran petugas polisi.

Polisi akhirnya melepaskan tembakan dan mengenai para korban. Berdasarkan informasi yang diperoleh kepolisian sempat terjadi tembak menembak sebelum ketiga WNI kena timah panas. Menurut Saud, berdasarkan hasil pemeriksaan tim forensik kepolisian setempat, post mortem pada tubuh korban, peluru panas bersarang di bagian dada ketiga korban. Kasus tersebut kini masih ditangani Kepolisian Diraja Malaysia. Kendati demikian, kata Saud, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) tetap memantau penanganan kasus kematin ketiga warga negara Indonesia tersebut.

Saud mengatakan pihak kepolisian Indonesia belum dapat berbuat banyak. Pasalnya penembakan itu terjadi di wilayah yuridiksi Malaysia. Makanya pihak kepolisian Indonesia menunggu kebijakan dari Kementrian Luar Negeri, langkah apa yang akan ditempuh dalam menangani tiga warga negaranya yang tewas ditembus peluru panas. “Kita menunggu kebijakan dari Kemenlu, kita mengedepankan dengan Kemenlu,” kilahnya.

Sejauh ini, kepolisian Indonesia berada di bawah Kemenlu. Menurut dia pihak Kemenlu yang akan berdiplomasi dengan pihak Malaysia untuk mencari informasi lebih jauh. Saud menuturkan penyidikan terhadap suatu perkara di luar negeri menjadi tanggungjawab sepenuhnya aparat kepolisian setempat. Namun sepanjang dimintakan bantuannya untuk melakukan investigasi, Saud menegaskan kepolisian Indonesia siap membantu. “Sepanjang diminta untuk investigasi, jika perlu diminta bantuan akan kita bantu,” pungkasnya.

Sebagaimana dilansir http://www.kemlu.go.id,  pihak KBRI mengambil langkah sigap. Pihak KBRI telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Malaysia untuk memperoleh penjelasan. Kuasa usaha ad interim KBRI Kuala Lumpur akan bertemu dengan pejabat Kemlu Malaysia. Sementara atase polisi sedang melakukan koordinasi dengan pihak kepolisia Malaysia untuk mengetahui secara utuh peristiwa penembakan tersebut dan menindaklanjuti langkah yang akan diambil nantinya.

Penembakan terhadap WNI di Malaysia sudah sering terjadi. Sebelumnya, tiga TKI ditemukan tewas di kolam pemancingan Seremben, negara bagian Negara Sembilan Malaysia pada 23 Maret lalu. Ketiga TKI itu adalah Herman, Abdul Kadir Jaelani dan Mad Noon. Jasad ketiga pria asal Nusa Tenggara Barat itu diboyong dari Malaysia pada 5 April lalu.

Tags: