Keberadaan Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Mattalitti diduga masih bersembunyi di Singapura. Hal itu diungkapkan Jaksa Agung HM Prasetyo di Gedung Kejaksaan Agung, Rabu (11/5). Menurutnya, meski paspornya telah dicabut pihak keimigrasian, namun La Nyalla masih bisa bersembunyi di luar negeri. Padahal, pemerintah Singapura dapat mengusir La Nyalla lantaran telah melanggar izin keimigrasian.
“Iya masih di Singapura dia,” ujar Prasetyo.
Dikatakan Prasetyo, bila ternyata La Nyalla telah berada di Indonesia, masyarakat diharapkan memberikan informasi. Pasalnya, orang yang menyembunyikan buron dapat dikenapan pidana. Dalam rangka melakukan penangkapan, Kejaksaan Agung terus melakukan koordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.
Setidaknya, pihak KBRI dapat meminta bantuan aparat dan pihak keimigrasian serta Interpol untuk melacak keberadaan La Nyalla di Singapura. “Kalau misalnya ada kepastian tempatnya, kita bisa minta tolong melalui Interpol,” pungkas mantan Jampidum itu.
Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan La Nyalla sebagai tersangka korupsi hibah Rp5 miliar, yang diduga digunakan untuk membeli saham Bank Jatim pada 2012. Selain itu La Nyalla telah tiga kali tidak menghadiri panggilan pemeriksaan.
“Iya masih di Singapura dia,” ujar Prasetyo.
Dikatakan Prasetyo, bila ternyata La Nyalla telah berada di Indonesia, masyarakat diharapkan memberikan informasi. Pasalnya, orang yang menyembunyikan buron dapat dikenapan pidana. Dalam rangka melakukan penangkapan, Kejaksaan Agung terus melakukan koordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.
Setidaknya, pihak KBRI dapat meminta bantuan aparat dan pihak keimigrasian serta Interpol untuk melacak keberadaan La Nyalla di Singapura. “Kalau misalnya ada kepastian tempatnya, kita bisa minta tolong melalui Interpol,” pungkas mantan Jampidum itu.
Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan La Nyalla sebagai tersangka korupsi hibah Rp5 miliar, yang diduga digunakan untuk membeli saham Bank Jatim pada 2012. Selain itu La Nyalla telah tiga kali tidak menghadiri panggilan pemeriksaan.