Ketua KY Suparman Marzuki mengatakan berdasarkan pengalaman KY berkali-kali menggelar seleksi calon hakim agung (CHA) merasa kesulitan menemukan figur calon yang memenuhi kualifikasi syarat berintegritas dan berkualitas. “Makanya, dalam konteks itu saya katakan dari 10 hakim hanya 2 hakim yang memenuhi dua syarat itu,” kata Suparman di Gedung KY, Kamis (1/8).
Pernyataan itu menanggapi keberatan Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) yang melayangkan surat bernomor 58/PPIKAHI/VII/2013 tanggal 24 Juli 2013. Dalam surat itu, PP IKAHI meminta KY menjelaskan metode yang digunakan hingga pada kesimpulan rasio jumlah hakim hanya 2 dari 10 hakim yang memenuhi syarat kualitas dan integritas seperti termuat di majalah Tempo edisi 22-28 Juli 2013.
“Surat IKAHI itu yang meminta penjelasan terkait pernyataan saya di Tempo sudah kita jawab kemarin, mungkin hari ini sudah sampai,” kata Suparman.
Suparman menegaskan pernyataan itu secara umum didasarkan pengalaman KY beberapa kali melakukan seleksi CHA. Dari sekian ratus calon yang daftar dari jalur hakim karier, yang diloloskan ke DPR hanya beberapa orang. Seperti, seleksi CHA periode I Tahun 2013, KY hanya menyerahkan 12 CHA, 11 CHA diantaranya berasal dari jalur karier.
“Jadi pengalaman kita dalam beberapa kali melaksanakan seleksi CHA itu memang sulit memenuhi kualifikasi kumulatif integritas dan kualitas,” tegasnya.
Suparman mengakui saat meloloskan 12 nama CHA ke DPR kemarin, pihaknya lebih mengedepankan integritas daripada kualitas. Misalnya, ada CHA yang diloloskan ke DPR karena integritasnya cukup baik meski dari segi kualitas kurang mumpuni.
“Saya katakan integritas yang kita kedepankan, kualitas yang agak sedikit yang tidak maksimal kita masih punya pandangan positif bahwa orang ini mampu. Orang yang pengetahuannya kurang kan bisa belajar,” tegasnya.