Kualifikasi Kunci untuk Melamar di Law Firm Terkemuka Indonesia
Road To Top 100 Indonesian Law Firms 2023

Kualifikasi Kunci untuk Melamar di Law Firm Terkemuka Indonesia

Dimulai dari pengalaman berorganisasi, kemampuan akademik yang mumpuni hingga kemampuan akademik yang mumpuni.

Willa Wahyuni
Bacaan 4 Menit
Yudhi Wibhisana, Syamsul Huda Yudha, Ricka Kartika Barus, Juniver Girsang, Nini N. Halim. Foto Kolase: RES
Yudhi Wibhisana, Syamsul Huda Yudha, Ricka Kartika Barus, Juniver Girsang, Nini N. Halim. Foto Kolase: RES

Bekerja di kantor hukum merupakan idaman bagi banyak lulusan sarjana ilmu hukum. Pada umumnya setiap kantor hukum memiliki ciri khas tersendiri sehingga berbeda satu sama lain. Untuk dapat masuk dan menjadi bagian dari sebuah kantor hukum, seorang lulusan ilmu hukum harus melewati proses rekrutmen terlebih dahulu.

Adanya practice area tertentu di sebuah kantor hukum membuat Partner & Associates memiliki kualifikasi dan faktor pembeda dalam memilih kandidat lawyer pada saat proses rekrutmen.

Banyak law firm di Indonesia yang tidak dapat berkompetisi antara satu dengan yang lain, sehingga sedikit law firm yang berumur panjang. Bagi law firm yang telah berpraktik lama tentu telah dipercayai oleh klien sehingga mampu eksis untuk waktu yang lama.

Dalam mempertahankan sebuah law firm, sumber daya manusia menjadi salah satu hal paling penting dalam menentukan keberlangsungan law firm. Untuk itu, dalam melakukan proses penerimaan lawyer, 5 kantor hukum ternama di Indonesia ini memiliki sejumlah kualifikasi untuk mempertimbangkan apakah seorang calon lawyer layak untuk bekerja di kantor hukum mereka.

Baca Juga:

Bagi Yudhi Wibhisana selaku Founding Partner Wibhisana & Partners, kantor hukumnya tertarik melihat kegiatan calon lawyer selama beraktivitas di kampus. Karena ia berasumsi calon lawyer belum memiliki pemahaman mengenai dunia praktik, sehingga aktivitas selama di kampus adalah hal yang bisa menjadi pertimbangan.

Yang terutama buat kami adalah kalau kita merekrut si calon associate lebih pada karakter si calonnya. Kita lihat bagaimana aktivitasnya pada saat di kampus, apapun aktivitasnya selama  jadi mahasiswa saat itu, itu kegiatan yang jadi pertimbangan kami,” ujarnya kepada Hukumonline beberapa waktu lalu.

Kemudian ia baru melihat bagaimana calon lawyer tersebut dapat menginterpretasikan dan menafsirkan suatu undang-undang atau kebijakan di dalam sebuah persoalan yang dialami oleh klien.

Sama halnya dengan Wibhisana & Partners, kantor hukum Y.A.R Law Firm juga melihat gabungan keunggulan akademik dan non akademik untuk bisa bergabung di Y.A.R Law Firm.

“Faktor terpenting kesuksesan law firm salah satunya yaitu manpower yang jadi kunci. Kita menyeleksi calon yang bisa bergabung di Y.A.R Law Firm gabungan dari keunggulan akademik dan non akademik. Kalau dia cumlaude itu bagus kemudian punya softskill. Kalau calon punya pengalaman berorganisasi dia punya keunggulan komparatif dengan yang lain,” ucapnya.

Berbeda dengan Wibhisana & Partners dan Y.A.R Law Firm, kantor hukum Juniver Girsang & Partner, Kartika & Rouly Law Firm, dan Hutabarat Halim & Rekan (HHR Lawyers) mengedepankan akademik dan knowledge value kepada calon lawyer yang akan melamar di kantor hukum mereka.

“Pertama kami melihat kualifikasi dari calon yang nantinya menjadi lawyer di kantor kami, yang pertama bagaimana pengetahuannya tentang hukum itu sendiri, yang kedua kami mempelajari apakah dia mau menjadi lawyer ini minat atau kurang serius. Kemudian kami akan lihat bagaimana background calon lawyer itu sendiri. Kriteria-kriteria ini kami cermati dulu barulah kami menilai,” ujar Juniver Girsang selaku Founding Partner Law Office Juniver Girsang & Partners.

Hal ini juga berlaku bagi kantor hukum baru, meski terbilang baru, Kartika & Rouly Law Firm juga tidak sembarangan memilih calon lawyer untuk bekerja di kantor hukumnya. Dalam proses rekrutmen, Ricka Kartika Barus selaku Founding Partner Kartika & Rouly Law Firm mengaku menerapkan beberapa tahapan dalam menyeleksi calon lawyer yang akan bergabung di kantor hukumnya.

Tentunya di kantor kami itu menekankan karakter, knowledge value, dan intangible, dan hal ini selalu kami pakai. Kami meng-hire tentang knowledge jadi di kantor kami itu selalu bikin dua tahapan. Selama dia belum bekerja kan kita belum lihat bagaimana dia melakukan analisis sampai dia turun ke project, jadi kita menjaga kualitas itu melalui kuantitas pada saat rekrutmen, kita lihat secara knowledge, karakter, skill, dan value,” jelasnya.

Tidak seluruh law firm terkenal hanya menerima calon lawyer dari universitas terkemuka, Hutabarat Halim & Rekan (HHR Lawyers) mengaku bahwa seluruh sarjana hukum dari universitas manapun memiliki kesempatan yang sama untuk bergabung bersama Hutabarat Halim & Rekan (HHR Lawyers).

“Kami tidak mau membedakan antara satu universitas dengan universitas lain. Karena buat kami seluruh pendidikan di negeri ini harus kami asumsikan baik. Di HHR Lawyers kita punya jenjang rekrutmen dalam artian kemampuan akademik seseorang jadi syarat utama. Kami akan tes kemampuan menulis, kemampuan dalam menyampaikan buah pikirannya ke dalam bentuk tulisan berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Setelah itu baru wawancara dengan HRD dan senior associate kami,” jelas Nini N. Halim Founding Partners Hutabarat Halim & Rekan (HHR Lawyers).

Setiap kantor hukum memiliki penilaian tersendiri atas calon lawyer yang sesuai dengan visi misi kantor hukumnya. Namun yang paling penting untuk disiapkan bagi lulusan sarjana hukum yang ingin bergabung di kantor hukum ternama, selain kemampuan hukum juga harus memiliki kemampuan pendukung agar membedakan dengan kandidat yang lain.

Segera nantikan malam penganugerahan Hukumonline's Top 100 Law Firms Awards Night 2023 pada Jumat, 23 Juni 2023!!!

Tags:

Berita Terkait