Lebih dari 80 kreditur Batavia menggerutu ketika mengetahui rapat kreditur gagal diselenggarakan di Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat. Para kreditur yang telah mendatangi pengadilan niaga sejak pukul 08.00 WIB harus berbalik arah ke lokasi rapat di PT JIEXPO, gedung Pusat Niaga lantai 1 Arena PRJ Kemayoran.
Perubahan lokasi rapat ini rupanya baru diketahui para kreditur setelah sampai ke pengadilan. Tidak ada pemberitahuan langsung sebelumnya. Informasi perubahan itu justru diketahui para kreditur dari selebaran yang ditempel di dekat pos keamanan pengadilan niaga. Tak pelak, perubahan ini menimbulkan kekesalan para kreditur.
Nelly Sapta contohnya. Salah satu konsumen yang gagal menaiki pesawat Batavia Air tujuan Bengkulu ini juga tidak mengetahui perubahan rencana. Menurutnya, para kurator harus menghubungi para kreditur atas perubahan ini.
"Seharusnya tidak ada alasan bagi para kreditur tidak mengetahui perubahan rencana karena para kurator dan staf-stafnya punya nomor telepon para kreditur," ucap Nelly yang juga merupakan salah satu staf di Kementerian Pertanian kepada hukumonline, Kamis (14/3).
Sebanyak 150 mantan karyawan PT Metro Batavia Air juga terlihat hadir di pengadilan niaga pada pukul 12.00 WIB. Rombongan yang menggunakan sepeda motor ini sempat melakukan orasi terlebih dahulu sebelum bergerak menuju Kemayoran.