Komisi Pemilihan Umum kewalahan mengurus jalannya debat perdana capres-cawapres peserta Pemilu 2014 yang berlangsung di Balai Sarbini, Jakarta, Senin malam.
Ratusan pewarta, baik dari dalam negeri maupun asing, terlantar di halaman Balai Sarbini; berdesak-desakan dengan simpatisan yang juga tidak diperkenankan masuk ke dalam Balai Sarbini.
Meskipun KPU sejak sebelum Pileg sudah memberikan kartu identitas pers khusus bagi pewarta dari setiap media, kartu tersebut tidak dapat digunakan sebagai akses bagi pekerja media untuk masuk ke ruang debat.
"Percuma kami diberi ID Wartawan KPU khusus, kalau acara penting seperti ini ID itu tidak berlaku. Harusnya KPU bisa memperkirakan kapasitas gedung, kalau memang di dalam tidak memadai seharusnya ada tempat khusus dengan layar besar bagi kami untuk bekerja," kata wartawan Harian Republika Ira Sasmita.
Sebelumnya, Komisioner Arief Budiman mengatakan kapasitas ruang debat di Balai Sarbini untuk 550 orang, sementara masing-masing pasangan calon diberi jatah 164 kursi.
"Jadi masih tersisa 200-an kursi, itu nanti untuk media, staf KPU dan beberapa undangan yang kami rasa perlu," kata Arief Budiman.
Ratusan pewarta, baik dari dalam negeri maupun asing, terlantar di halaman Balai Sarbini; berdesak-desakan dengan simpatisan yang juga tidak diperkenankan masuk ke dalam Balai Sarbini.
Meskipun KPU sejak sebelum Pileg sudah memberikan kartu identitas pers khusus bagi pewarta dari setiap media, kartu tersebut tidak dapat digunakan sebagai akses bagi pekerja media untuk masuk ke ruang debat.
"Percuma kami diberi ID Wartawan KPU khusus, kalau acara penting seperti ini ID itu tidak berlaku. Harusnya KPU bisa memperkirakan kapasitas gedung, kalau memang di dalam tidak memadai seharusnya ada tempat khusus dengan layar besar bagi kami untuk bekerja," kata wartawan Harian Republika Ira Sasmita.
Sebelumnya, Komisioner Arief Budiman mengatakan kapasitas ruang debat di Balai Sarbini untuk 550 orang, sementara masing-masing pasangan calon diberi jatah 164 kursi.
"Jadi masih tersisa 200-an kursi, itu nanti untuk media, staf KPU dan beberapa undangan yang kami rasa perlu," kata Arief Budiman.