KPK Tangkap Kepala Daerah di Cianjur
Berita

KPK Tangkap Kepala Daerah di Cianjur

Dari lokasi KPK menemukan uang sebesar Rp1,5 miliar.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. Foto: RES
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. Foto: RES

Daftar jumlah 105 kepala daerah yang terjerat kasus korupsi semakin bertambah. Sebab, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diketahui kembali melakukan penangkapan terhadap kepala daerah di Cianjur, Jawa Barat.

 

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menilai sejak subuh hari ini, Rabu (12/12), tim Penindakan KPK ditugaskan ke Cianjur mengamankan 6 orang dan kemudian dibawa ke kantor KPK untuk proses lebih lanjut. Hal itu dilakukan setelah didapatkan bukti awal dugaan telah terjadi transaksi suap terhadap penyelenggara negara.

 

Syarif mengatakan sebelumnya KPK mendapat informasi akan ada penyerahan uang terkait anggaran pendidikan di Cianjur. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, terdapat bukti awal adanya dugaan pemberian suap untuk kepala daerah.

 

"KPK menduga uang tersebut dikumpulkan dari kepala sekolah, kemudian disetor ke Bupati (Cianjur)," kata Syarif dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (12/12/2018).

 

Enam orang yang diamankan itu terdiri dari Kepala Daerah, Kepala Dinas dan Kepala Bidang, dari unsur MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), dan pihak lain. Dari lokasi juga diamankan uang sekitar Rp1,5 milyar yang diduga dikumpulkan dari kepala sekolah.

 

"Karena saat ini tim sedang bekerja, kami belum dapat memberikan informasi yang lebih rinci," kata dia.

 

KUHAP memberi waktu pada KPK selama maksimal 24 jam untuk menentukan status hukum perkara dan pihak-pihak yang diamankan tersebut. Hasilnya, kata Syarif, akan disampaikan secara lebih lengkap pada konferensi pers.

 

Profil Bupati

Dari penelusuran Hukumonline, Kabupaten Cianjur saat ini dipimpin oleh Irvan Rivano Muchtar yang menjabat pada periode 2016-2021 didampingi H. Herman Suherman. Ia menggantikan posisi ayahnya Tjetjep Muchtar Saleh yang menjadi Bupati pada dua periode kurun waktu 2006-2016.

 

Irvan sendiri diketahui sebagai politisi yang kerap berganti partai. Ketika merebut tiket menjadi anggota DPRD Jawa Barat periode 2014-2019, ia merupakan kader Partai Demokrat. Kemudian pada saat mengikuti Pemilihan Bupati Cianjur, ia menjadi kader Golkar dan diusung partai Golkar, PKB dan PBB. Dan pada awal tahun ini dia kembali pindah parpol menjadi kader Partai Nasdem.

 

Dilansir dari laman www.cianjurkab.go.id, Irvan lahir di Cianjur, tanggal 27 Agustus 1980, beragama islam, bertempat tinggal di kampung Ciherang RT/RW 03/03 Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah. Ia mempunyai seorang istri dan empat orang anak.

 

Pria berusia 38 tahun ini menamatkan pendidikan strata satu di dua universitas yaitu Unpad Bandung dan Unpas Cianjur. Kemudian melanjutkan pendidikan strata dua di Unpas Cianjur serta strata tiga di Universitas Pasundan. Belum diketahui, apakah ia telah menyelesaikan pendidikan doktornya itu?

 

Sebelum menjadi Bupati, ia adalah anggota DPRD Cianjur periode 2009-2012 dan anggota DPRD Jawa Barat pada 2014 hingga terpilih sebagai Bupati dalam Pilkada Kabupaten Cianjur 2016. Di bidang organisasi, di Kabupaten Cianjur, ia pernah menjadi Ketua KNPI, Ketua Karang Taruna, Ketua PSSI dan Ketua Perbakin Cianjur.

Tags:

Berita Terkait