KPK Gelar ACFFest 2015
Aktual

KPK Gelar ACFFest 2015

RIA
Bacaan 2 Menit
KPK Gelar ACFFest 2015
Hukumonline
Setelah mendulang kesuksesan di dua tahun sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Anti Corruption Film Festival (ACFFest) yang dimulai Kamis(11/2), di Pusat Perfilman Haji Umar Ismail, Jakarta. Kegiatan yang merupakan program dari Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Deputi Bidang Pencegahan ini dibuka oleh Pimpinan KPK, Zulkarnain.

Zulkarnain mengatakan, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, KPK tidak hanya melakukan upaya-upaya penindakan korupsi, tetapi juga pencegahan. ACCFest adalah salah satunya. “ACFFest merupakan salah satu bentuk kampanye anti korupsi yang dikemas dalam budaya pop agar lebih mudah diterima masyarakat umum,” tutur Zulkarnain dalam sambutannya.

Melalui ACFFest, kataZulkarnain, diharapkan nilai-nilai anti korupsi ini dapat disebarluaskan kepada masyarakatagar mampu menghindari diri dari perilaku korupsi. Menurutnya,perlu ada perlawanan luar biasa terhadap korupsi yang kian hari semakin masif dan terstruktur.

“Anak muda pun tidak bisa lagi berdiam diri melihat fenomena ini. Gerakan anti korupsi dari anak-anak muda melalui ACFFest ini akan sangat berarti untuk mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK,” ucap Zulkarnain.

Dalam pidato pembukanya, Zulkarnain juga mengucapkan rasa terimakasih karena dalam ACFFest 2013 dan ACFFest 2014, karya yang masuk untuk diikutsertakan dalam festival film hasil kerja sama dengan insan perfilman Indonesia ini terus meningkat.

Tercatat pada tahun 2013 terdapat 181 film dengan kategori karya fiksi, dokumenter, dan animasi. Angka ini naik cukup signifikan di 2014 dengan total 333 film yang terdaftar dalam ACFFest dengan satu kategori tambahan, yaitu citizen journalism.Dengan jargon “Make Your Movie”, Zulkarnain kembali mengajak anak-anak muda Indonesia untuk dapat bangkit bergerak dan beraksi melawan korupsi melalui media film.

Dia menkankan, menjadi mimpi besar bersamaACFFest dapat menjadi sebuah gerakan sosial anti korupsi seperti bola salju yang semakin masif. “Agar di masa depan dapat tercipta kondisi budaya sosial masyarakat Indonesia yang  bersih dari korupsi,” pungkasnya.
Tags: