KPK: Korupsi Juga Ada di Keluarga Baik
Berita

KPK: Korupsi Juga Ada di Keluarga Baik

Keluarga Indonesia diimbau untuk menonton film “Sebelum Pagi Terulang Kembali”.

RZK
Bacaan 2 Menit
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat memberikan sambutan dalam acara pemutaran perdana film
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat memberikan sambutan dalam acara pemutaran perdana film "Sebelum Pagi Terulang Kembali". Foto: RES
Setelah “K versus K”, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggunakan medium film layar lebar untuk mengkampanyekan pemberantasan korupsi. Film kali ini berjudul “Sebelum Pagi Terulang Kembali” yang melibatkan sejumlah aktor dan aktris terkenal seperti  Alex Komang, Fauzi Baadila, Ibnu Jamil, Nungki Kusumastuti, Maria Oentoe, Teuku Rifnu Wikana dan Adinia Wirasti.

Film yang disutradarai Lasya F. Susatjo digarap atas dukungan dari USAID, KPK, Transparency Internatioal Indonesia, PSHK, Hukumonline, ICW, Cangkir Kopi, Kemitraan, MSI, Air Putih, ICW, DANIDA, Australian Aid, ILUNI FHUI, dan Kerajaan Belanda.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto memuji film “Sebelum Pagi Terulang Kembali”. Menurut dia, film yang diproduseri oleh Abduh Aziz ini menggambarkan bahwa korupsi tidak melulu berada di pusaran kekuasaan, tetapi juga di lingkup keluarga, bahkan keluarga baik-baik sekalipun.

Cerita film “Sebelum Pagi Terulang Kembali” memang terpusat pada Keluarga Yan Prasetyo, seorang pejabat di sebuah kementerian. Diperankan apik oleh aktor senior Alex Komang, Yan digambarkan sebagai pejabat yang ‘lurus’ dan anti korupsi. Namun, rekam jejak bersih Yan ternoda ketika Satria dan Firman, dua anak laki-lakinya, terlibat korupsi.

“Film ini menjadi sesuatu yang dasyat karena film ini mencoba menangkap suatu gambaran utuh keluarga Indonesia,” kata Bambang di sela-sela acara pemutaran perdana film “Sebelum Pagi Terulang Kembali”, Jumat malam (2/5), di Jakarta.

Dikatakan Bambang, film “Sebelum Pagi Terulang Kembali” membawa pesan bahwa keluarga ternyata juga bisa menjadi tempat lahirnya korupsi. Hal ini sangat membahayakan jika dibiarkan terus terjadi. Makanya, Bambang berharap keluarga Indonesia menyempatkan untuk menonton film ini.

“Kalau ada keluarga Indonesia yang tidak menonton film ini, maka cilakalah (celaka, red) keluarga itu,” ujar alumnus LBH Jakarta itu berseloroh.

Cara KPK mengkampanye semangat anti korupsi melalui medium film kemungkinan akan berlanjut. Bambang bercerita dia sudah bertemu seseorang yang menawarkan 13 naskah film serial televisi yang temanya tentang gambaran KPK di masa depan. “Jadi, saya tunggu siapa yang berani investasi,” tantangnya.

Dalam sambutannya, Dewan Pengawas TII Zumrotin K. Susilo mengatakan film adalah medium komunikasi yang sangat canggih sehingga dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Atas dasar pertimbangan inilah, TII turut mendukung pembuatan film “Sebelum Pagi Terulang Kembali”.

“Film bahkan lebih efektif dari pidato-pidato para politisi,” ucap Zumrotin yang langsung disambut tepuk tangan sejumlah kalangan yang hadir dalam acara pemutaran perdana film “Sebelum Pagi Terulang Kembali”.

Mudah-mudahan film ini bisa menjadi pendidikan anti korupsi yang berkenan dan bisa mendapatkan sambutan positif,” harap Zumrotin.

Alex Komang merasa terhormat terlibat dalam produksi film “Sebelum Pagi Terulang Kembali”. Alex mengucapkan terima kasih karena dengan berperan dalam film ini, dia merasa diperlukan oleh KPK untuk mengkampanyekan semangat pemberantasan tindak pidana korupsi.

“Pemberantasan korupsi adalah sesuatu yang mutlak di Negeri ini, (makanya) semua pihak harus menjadi agen-agen anti korupsi,” ujar Alex.
Tags:

Berita Terkait