“Penerapan dwi kewarganegaraan kepada diaspora juga dengan system dwi kewarganegaraan selektif,” ujar Dino.
Dino menjelaskan, diaspora yang bisa mendapatkan dwi kewarganegaraan ialah Diaspora yang memiliki pekerjaan, skill (keahlian), modal, dan tekhnologi sehingga akan menjadi nilai tambah bagi Indonesia.
Salah seorang diaspora dari Amerika Serikat, Reni Damayanti berpendapat penerapan dwi kewarganegaraan sangat dibutuhkan bagi Diaspora Indonesia. “Penerapan dwi kewarganegaraan karena kami ingin diakui kembali sebagi anak-anak Indonesia. Ke-WNI-an anak- anak yang turut membangun baik yang di tinggal di luar negeri maupun Indonesia. lima juta WNI yang tinggal di luar negeri memiliki semangat dan indentitas Indonesia,” ujar Reni.
Menurut Reni, sudah saatnya konsep dwi kewarganegaraan diadopsi oleh Indonesia. Sejauh ini penerapan kewarganegaraan tunggal oleh Indonesia menghambat karier secara politik dan bisnis bagi Diaspora Indonesia diluar negeri. “Dengan memberikan dwi kewarganegaraan maka akan ada kesempatan untuk kembali membangun bangsa dan juga mengembangkan Diaspora itu sendiri,” jelas Reni.