Kompolnas Mulai Proses Calon Kapolri
Berita

Kompolnas Mulai Proses Calon Kapolri

Proses wawancara terhadap sejumlah jenderal bintang tiga dilakukan untuk memberikan pertimbangan kepada presiden.

RFQ
Bacaan 2 Menit
Kantor Kompolnas. Foto: Sgp
Kantor Kompolnas. Foto: Sgp
Sinyal Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Budi Gunawan (BG)  tak akan dilantik Presiden Joko Widodo nampaknya sudah mulai terlihat. Soalnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mulai menjaring sejumlah nama perwira tinggi (Pati) Polri dengan melakukan wawancara di Gedung Mabes Polri.

"Kan ada usulan nama baru. Kita ke sini dalam rangka koordinasi sebagai antisipasi jika pak BG batal dilantik tentu harus ada persiapan," ujar Komisioner Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan, di Gedung Mabes Polri, Jumat (6/2).

Edi enggan mengakui Komolnas melakukan wawancara dengan sejumlah petinggi Polri jenderal bintang tiga. Namun, pertemuan hanya sebatas koordinasi dengan pelaksana tugas (Plt) Kapolri, Komjen Badrodin Haiti -Wakapolri-. Perihal sejumlah nama calon Kapolri, Edi menuturkan bukan tidak mungkin bertambah. Namun, ia membatasi hanya jenderal polisi bintang tiga.

Beredar lima nama calon Kapolri yang bakal diserahkan Kompolnas ke Presiden Jokowi. Kelima nama itu adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, Irwasum Komjen Dwi Prayitno, Kepala BNN Komjen Anang Iskandar, dan Kabareskrim Komjen Budi Waseso. Sementara, nama mantan Kabareskrim Komjen Suhardi Alius -kini Sestama Lemhanas- tak masuk bursa calon Kapolri. "Tapi ini masih didalami dan digodok," katanya.

Dalam pertemuan dengan sejumlah jenderal bintang tiga, kata Edi, Kompolnas banyak melakukan diskusi. Meski enggan disebut wawancara, pertemuan tersebut membahas seputar isu kepolisian dan bidang kerja masing-masing calon. "Intinya kami ingin mendapat masukan dari Polri dan koordinasi Kompolnas dengan Polri, sehingga segala sesuatu harus dibicarakan," katanya.

Edi enggan membocorkan sejumlah nama jenderal polisi bintang tiga yang menjalani proses wawancara di Gedung Utama Polri. Namun bocoran Edi, hanya segelintir nama yang diwawancara. Sejauh ini, Kompolnas belum mengerucut pada sejumlah nama. Pasalnya, Kompolnas masih melakukan proses pendalaman terhadap sejumlah calon. 

"Saya kira semua pejabat utama bintang tiga. Sejumlah nama itu akan kita ajak diskusi. Jadi kami harus dalami satu persatu dan semuanya keputusan ada di presiden," ujarnya.

Di samping itu, Kompolnas tidak melibatkan PPATK dan KPK dalam menelusuri jejak rekam calon. Edi menyerahkan sepenuhnya pilihan Komolnas kepada presiden. Terpenting, kata Edi, lembaganya menjalankan tugas dengan memberikan pertimbangan kepada presiden soal calon Kapolri.

"Menyiapkan segala kemungkinan, sehingga dalam pengajuan pertimbangan ke presiden tidak ada yang salah," katanya.

Namun, Irwasum Komjen Dwi Prayitno mengatakan bahwa pertemuan dengan Kompolnas dilakukan seperti wawancara. Ada sejumlah pertanyaan seputar tugas kepolisian dan bidang pembinaan. Ia mengaku tak mengetahui wawancara tersebut sebagai bahan pertimbangan pengajuan nama calon Kapolri ke presiden. Ia juga mengaku tidak mengetahui apakah namanya masuk dalam bursa calon Kapolri yang dijaring Kompolnas.
"Saya tidak tahu. Kaitannya dengan apa, tapi yang jelas ingin silaturahim, ingin mendapat masukan-masukan di kepolisian, bidang pembinaan maupun operasional," ujarnya.

Di mata mantan Kapolda Metro Jaya itu, wawancara yang dilakukan Kompolnas adalah hal biasa. Pasalnya, salah satu tugas Kompolnas adalah memberikan masukan dan saran terkait kebijakan strategis Polri, termasuk memberikan pertimbangan mengenai pencalonan Kapolri kepada presiden.

Terpenting, kata Dwi, siapapun pilihan presiden terhadap perwira Polri untuk menduduki kursi Kapolri mesti mampu dan siap. Ia sendiri mengaku siap menjabat Kapolri jika Presiden Jokowi memberikan amanah kepada dirinya.

"Siapa pun yang ditunjuk, harus ini ya (siap). Tapi ini kan masih dalam proses ya. Kita menghargai proses yang tetap berjalan. Di kepolisian siapa pun yang ditunjuk harus mampu dan harus siapapun" katanya.  
Tags:

Berita Terkait