Komnas HAM Siap Bantu Atasi Konflik di Papua Lewat Dialog
Berita

Komnas HAM Siap Bantu Atasi Konflik di Papua Lewat Dialog

Jumlah korban tewas per 29 September 2019 mencapai 31 orang, 43 luka, dan pengungsi mencapai 5 ribuan orang. Pemerintah diminta untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi seperti air dan MCK.

Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit

 

Komisioner Komnas HAM bidang pemantauan dan penyelidikan Amiruddin Al Rahab menyebut yang diperlukan sekarang yaitu mendinginkan suasana di Papua. Untuk mewujudkan itu, seluruh pihak harus menahan diri dan tenang untuk mencari jalan keluar terhadap persoalan yang ada. Setiap pihak yang melakukan perbuatan melawan hukum harus diadili. “Kita sedih dengan peristiwa seperti ini,” ujarnya.

 

Komisioner Komnas HAM bidang Pengkajian dan Penelitian Mohammad Choirul Anam melihat pemerintah sudah melakukan langkah kemanusiaan untuk menangani pengungsi. Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi seperti air dan MCK harus dipastikan bisa dipenuhi dalam waktu yang memadai. Skema penanganan pengungsi harus jelas, pemerintah daerah dan seluruh masyarakat harus didorong untuk bersolidaritas dalam prinsip kemanusiaan.

 

“Masyarakat di Papua menjadi korban, seluruh masyarakat Indonesia berduka,” tuturnya.

 

Guna mencegah agar peristiwa kerusuhan serupa tidak terulang, Anam mengusulkan pemerintah untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM terkait Papua seperti kasus Wasior, Wamena, dan Paniai. Pemerintah harus aktif berdialog dengan semua kelompok masyarakat sipil di Papua. Selain itu, harus dilakukan evaluasi terhadap postur keamanan di Papua, apakah pengiriman pasukan dibutuhkan?

 

“Komnas HAM siap membantu penyelesaian masalah Papua antara lain membangun dialog untuk mendinginkan suasana demi menciptakan perdamaian. Jika Presiden Jokowi meminta Komnas HAM untuk melakukan ini, kami akan lakukan,” katanya.

Tags:

Berita Terkait