Hal ini juga dilakukan oleh Tjoetjoe Sandjaja Hernanto selaku Founder IndoLaw. Tjoetjoe berkomitmen terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak dalam peningkatan dan kualitas advokatnya, seperti dengan Mahkamah Konstitusi (MK), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), hingga sejumlah perguruan tinggi. Tjoetjoe pun berpesan bagi para advokat untuk senantiasa menjalin hubungan satu sama lain dengan baik dan berlandaskan rasa saling menghargai. “Melalui jalinan silaturahmi atas hubungan baik itu dapat saling membahas terkait hal-hal apa saja yang memungkinkan dapat dikerjakan bersama,” ujar Tjoetjoe.
Kolaborasi ini dimaksudkan untuk menjalin kerja sama dalam melakukan upaya penyelesaian berbagai permasalahan di bidang hukum. Di antaranya meliputi konsultasi, mediasi, advokasi, pemberian pelayanan dan bantuan hukum di pengadilan maupun di luar pengadilan, penyelesaian permasalahan yang bersifat litigasi dan nonlitigasi, penyuluhan, serta sosialisasi kepada masyarakat.
Ungkapan senada juga disampaikan olehCo-Founder IndoLaw, Ibrahim Massidenreng yang biasa disapa Bram. Ia menegaskan bahwa jika kantor hukum ingin maju, bekali para advokatnya dengan ilmu komunikasi yang memadai sehingga dapat bersosialisasi dengan baik dan melahirkan potensi-potensi kerja sama dengan berbagai pihak. Bram juga menyatakan bahwa kolaborasi adalah keniscayaan yang tidak untuk dihindari jika kantor hukum ingin berkembang dan terus maju.
“Kami senang bekerja sama dengan berbagai pihak tanpa membeda-bedakan satu sama lain, sehingga kami bisa terus belajar bagaimana cara bertumbuh dan dapat mengimbangi kemajuan zaman,” pungkas mantan aktivis LBH ini.
Artikel ini merupakan kerja sama antara Hukumonline dengan Officium Nobile Indolaw