Kiprah FH Unair di Kancah Internasional
Law School Stories

Kiprah FH Unair di Kancah Internasional

FH Unair terus menjaga mutu kualitas pendidikan dalam hal kurikulum, SDM, hingga membangun jaringan di tingkat internasional. Buktinya, terdapat beberapa capaian prestasi internasional yang diperoleh FH Unair.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 4 Menit
Hukumonline
Hukumonline

Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair) memiliki prestasi di tingkat nasional dan internasional. Hal ini tidak terlepas dari komitmen FH Unair yang terus meningkatkan mutu kualitas pendidikan baik kurikulum dan sumber daya manusia (SDM), maupun berjejaring di tingkat internasional.   

Dekan FH Unair Iman Prihandono mengatakan menjaga kualitas pendidikan, dalam hal mengembangkan kurikulum, sumber daya manusia (SDM), dan membangun jejaring di tingkat global menjadi kunci keberhasilan FH Unair di tingkat nasional dan internasional. FH Unair menetapkan standar yang harus dipenuhi untuk menjaga kualitas/mutu tersebut. Secara berkala, FH Unair melakukan audit internal mulai dari tingkat fakultas hingga program studi, mencakup aspek pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan bidang lainnya.

“Secara rutin kami melakukan pengembangan kurikulum setiap lima tahun, namun setiap tahunnya diadakan program khusus untuk menjaring informasi dari stakeholders, seperti dunia industri dan alumni,” ujar Dekan FH Unair Iman Prihandono saat berbincang dengan Hukumonline di Kampus FH Unair, Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/10/2023) lalu.

Baca Juga:

Selengkapnya, simak tautan video berikut ini!

 

Tak heran, dalam beberapa tahun terakhir, FH Unair meraih capaian prestasi berskala internasional antara lain akreditasi Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) untuk program studi S1 dan S2 Magister Ilmu Hukum. Saat ini, FH Unair sedang memproses akreditasi internasional yang berbasis di Jerman tersebut untuk program kenotariatan.

Selain akreditasi internasional, FH Unair juga bergabung dengan banyak asosiasi. Antara lain ASEAN University Network dan Law School Internasional. Kemudian, Program Doktoral FH Unair juga berhasil meraih akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Sebagai informasi, pada tahun 2022, FH Unair menduduki peringkat pertama sebagai fakultas hukum terbaik di Indonesia dalam pemeringkatan QS Top Universities. Pada survei yang sama, FH Unair menempati peringkat dunia 101-150. Pada tahun 2023, dalam pemeringkatan QS WUR berdasarkan subjek Law and Legal Studies, FH Unair menempati peringkat dunia 151-200. Peringkat ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang berada di peringkat 101-150 dunia.

Dalam daftar QS WUR 2023 itu, hanya lima fakultas hukum di Indonesia yang tercatat sebagai kampus dengan reputasi terbaik di tingkat dunia. Kelima fakultas hukum tersebut adalah Universitas Indonesia (FHUI), Universitas Airlangga (FH Unair), Universitas Gadjah Mada (FH UGM), Universitas Brawijaya (FH UB), dan Universitas Padjadjaran (FH Unpad).

Ia menerangkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi elemen kunci keberhasilan FH Unair. Misalnya, peningkatan reputasi dosen tercapai melalui berbagai upaya. Termasuk kerja sama, riset gabungan (join research), dan perekrutan dosen dari luar negeri yang turut memberikan wawasan baru terkait manajemen pendidikan tinggi ilmu hukum.

FH Unair juga berkomitmen mengembangkan reputasi pegawai (employee reputation) yang terbukti melalui prestasi lulusannya bisa menduduki posisi-posisi strategis di tanah air. Seperti Prof Hatta Ali, alumni FH Unair angkatan 1977 yang pernah menjadi menjadi Ketua Mahkamah Agung. Ada Singgih dan M.A Rachman yang alumni FH Unair itu pernah menjabat Jaksa Agung di periode berbeda.

“Alumni-alumni FH Unair sudah berprestasi di luar dan dalam negeri yang menunjukan kepercayaan dunia usaha dan publik melalui penerapan quality control dan manajemen yang baik,” tuturnya.

Prestasi FH Unair juga tidak terlepas dari ragamnya peminatan studi yang tersedia. Fakultas ini menawarkan 5 program peminatan studi yakni Hukum Bisnis, Peradilan, Hukum Pemerintahan, Hukum Internasional, dan Syariah. “Kurikulum untuk setiap peminatan tersebut disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.”

Untuk diketahui, FH Unair, salah satu dari sejumlah kampus hukum negeri yang paling awal berdiri di masa awal kemerdekaan Republik Indonesia. Sejarah FH Unair berawal pada Oktober 1951 saat lembaga pendidikan bernama Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Surabaya didirikan. Empat orang Meester in de Rechten dari kalangan hakim, advokat, dan birokrat di Surabaya tercatat sebagai pendiri kampus hukum itu.

Catatan resmi FH Unair menyebut nama mereka bernama Prof. Mr. Dr. K.R.M.T. Soeripto (Hakim Pengadilan Negeri Surabaya), Prof. Mr. RI Gondowardojo (Pegawai Tinggi Kantor Gubernur Jawa Timur), Prof. Mr. R.Boedisoesetya (Pegawai Tinggi Kantor Gubernur Jawa Timur), dan Mr. Kho Siok Hie (advokat di Surabaya).

Selanjutnya, atas dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 23121/Kab tentang Pembukaan Cabang Bagian Hukum di Surabaya dari Fakultit Hukum, Sosial dan Politik Universitit Negeri Gadjah Mada, sejak 15 Juli 1952 Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Surabaya beralih status menjadi cabang dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Saat Universitas Airlangga diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 10 November 1954, ada tiga fakultas pertama yang ditetapkan sebagai bagian dari Universitas Airlangga. Masing-masing adalah Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Fakultas Hukum. Sejak saat itu, FH Unair resmi berdiri dan bukan lagi cabang. Dekan pertama FH Unair adalah Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo yang sekaligus menjabat sebagai Presiden Universitas Airlangga pertama. Sosok ini dikenal pula sebagai Sekretaris Negara pertama dalam Kabinet Presiden Soekarno.

Tags:

Berita Terkait