Setelah menamatkan wajib sekolah dua belas tahun hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), jenjang pendidikan selanjutnya yang biasa ditempuh adalah berkuliah di universitas pilihan, entah itu universitas negeri maupun swasta.
Berbeda halnya dengan SMA, di universitas mahasiswa dapat memilih cabang ilmu sesuai dengan peminatan. Kehadiran universitas dalam jenjang pendidikan dengan konsentrasi berbagai ilmu diharapkan dapat membantu mahasiswa mencapai karier setelah menamatkan studi.
Kendati demikian, kampus bukanlah pihak yang dapat menjamin kesuksesan mahasiswanya saat memasuki dunia kerja. Kampus hanya bertindak sebagai pihak yang membekali ilmu dan ‘membuka jalan’ kepada mahasiswanya untuk sampai pada kariernya. Ingin sukses atau tidak, semua kembali kepada personal si mahasiswa.
Baca Juga:
- Velliana Tanaya, Dekan Perempuan Pertama FH UPH Resmi Dilantik
- FH UPH Buka Kesempatan Mahasiswa Berkarier di Luar Negeri
Menurut Dekan Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (FH UPH), Velliana Tanaya, kampus berperan dalam mengarahkan mahasiswa untuk tahu mau menjadi apa setelah menamatkan studi. Apalagi untuk mahasiswa Fakultas Hukum yang memiliki banyak pilihan profesi.
“Karena mahasiswa kita ini kadang tidak tahu setelah tamat mau jadi apa. Profesi hukum banyak banget, jadi kami berusaha, dosen-dosen akademik melalui karier atau alumni relation, kami berusaha untuk membawa alumni-alumni, dosen-dosen, praktisi supaya mahasiswa kami tidak bingung mereka itu mau jadi apa. Yang penting itu effort atau peran dari kami di kampus kepada mahasiwa-mahasiswa kami,” kata Velliana kepada Hukumonline, Jumat (16/12).
Sejalan dengan upaya itu, Velliana menjelaskan bahwa FH UPH membiasakan mahasiswa untuk bertemu dengan dosen-dosen tamu yang berasal dari luar negeri. Dengan begitu mahasiswa terbiasa berbahasa dan mendengarkan bahasa Inggris untuk menunjang karier di luar negeri.