Ketika Permohonan Bikin Hakim MK Takut
Jeda

Ketika Permohonan Bikin Hakim MK Takut

Menasehati pemohon, hakim MK bak motivator ulung.

RZK
Bacaan 2 Menit

“Saya merasa banyak yang isengin saya, Pak, gitu. Apalagi saya kan dalam kondisi stres, depresi gitu, ya. Artinya kan enggak dalam kondisi normal gitu, Pak ya. Stres dan depresi mungkin ada sedikit-sedikit phobia dan sebagainyalah,” papar Ryan seolah-olah sedang curhat dengan teman dekatnya.

Atas masalah yang dihadapinya, Ryan bahkan mengaku sudah mengadu ke Plt. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi tidak menuai respon.

“Tapi juga enggak mendapatkan tanggapan, saya merasa hidup ini kayaknya enggak dihargai gitu, Pak. Terus saya merasa enggak ada gunanya lagi,” keluh Ryan.

Mendengar keluh kesah Ryan, Patrialis yang awalnya mengaku takut, lalu bersikap seperti seorang motivator ulung di acara-acara televisi. Patrialis menasehati Ryan agar jangan cepat putus asa. Memuji kepintaran Ryan, Patrialis menyemangatinya agar pria yang tinggal di Taman Sari, Jakarta Barat ini untuk berusaha mencari kerjaan.

“Begini, Pak Ryan, ya. Pak Ryan kita enggak boleh putus asa hidup ini, ya. Pak Ryan itu jangan putus asa hidupnya. Mungkin bisa juga Pak Ryan bisa jualan koran misalnya, ya, itu  kan usaha juga, ya,” ujar Patrialis.

Hakim Konstitusi Anwar Usman turut menasehati Ryan. Anwar mengingatkan Ryan tentang ajaran agama yang melarang tindakan bunuh diri. Oleh karenanya, Anwar berharap Ryan mencabut permohonannya.

“Agama manapun termasuk agama yang  Saudara anut Katolik, sangat juga melarang untuk ya, ini kan sama saja dengan mau bunuh diri,” paparnya.

Tags:

Berita Terkait