Ketika Para Pengacara Beradu Sorak
PPAKH 2013:

Ketika Para Pengacara Beradu Sorak

Pembukaan dinilai kurang meriah.

HRS/RZK
Bacaan 2 Menit
Aksi salah satu tim cheerleaders peserta PPAKH 2013. Foto: SGP
Aksi salah satu tim cheerleaders peserta PPAKH 2013. Foto: SGP

Setiap tahunnya, nomor lomba pemandu sorak alias cheerleaders selalu mampu menarik atensi para penonton Pertandingan Persahabatan Antar Konsultan Hukum (PPAKH). Hal serupa terjadi pada PPAKH tahun ini. Memasuki edisi ke-19, lomba cheerleaders terbukti masih ampuh menjadi magnet.

Dilombakan pada saat pembukaan yang digelar di Hall A Basket, Senayan, Sabtu (24/8), adu aksi cheersleaders antar kantor pengacara berjalan cukup meriah. Masing-masing tim cheerleaders berupaya tampil maksimal mulai dari jenis seragam, ornamen yang digunakan, hingga aksi yang ditampilkan.

Bagi yang terbiasa melihat penampilan pengacara parlente dengan jas, kemeja, dan sepatu mahal, pasti akan terkaget-kaget ketika melihat mereka mengenakan seragam cheerleaders. Hari itu, para pengacara partisipan PPAKH tidak sedang beradu argumen hukum, tetapi mereka beraksi bersorak, melompat, koprol, membentuk formasi dan gerakan-gerakan lazimnya tim cheerleaders.   

“M and T, M and T,” begitu bunyi teriakan tim cheerleaders Makarim and Taira. Seperti mudah ditebak, M dan T yang disebut tadi adalah huruf depan dari Makarim and Taira. Selama kurang lebih 30 menit mereka beraksi yang ditutup dengan sambutan dari para penonton.

“Kesulitan pasti ada ya karena kita bukan cheerleaders. Kita hanya berlatih selama 1,5 bulan,” tutur Ketua Tim Cheerleaders Makarim and Taira, Budhy Apriastuti usai beraksi.

Tim cheerleaders lainnya, Soewito Soehardiman Eddymurthy Kardono (SSEK) menampilkan performa yang tak kalah menariknya. Sedikit berbeda dengan tim lainnya, SSEK menyelipkan beberapa gerakan street dancer. Selebihnya, tim cheerleaders melakukan gerakan-gerakan ’standar’, termasuk melempar koleganya ke udara, lalu ditangkap.

Soal lempar-melempar ternyata sempat membuat salah seorang anggota tim cheerleaders Oentong Suria & Partners (OSP), Rika Salim merasa gugup. “Gimana nggak nervous (gugup), gue yang dilempar-lempar,” ujarnya kepada hukumonline.

Juara empat kali berturut-turut di ajang cheerleaders ini, Hadiputranto Hadinoto andPartners (HHP) juga cukup menghebohkan Hall A Basket Senayan. Tim HHP menyuguhkan gerakan-gerakan yang sangat menarik dan rapi. Sekitar duapuluhan pengacara, pria dan wanita, beraksi bak pemandu sorak profesional.

Kepada hukumonline, Ketua Tim Cheerleaders HHP, Patrisia Ticoalu menyatakan hasrat timnya yang bertekad menambah koleksi juara cheerleaders. “Kita ingin menjadi juara lima kali berturut-turut,” tukasnya.

Rupanya, keinginan tim HHP terwujud. Juri mendaulat tim HHP sebagai juara pertama lomba cheerleaders. Posisi kedua hingga keempat terbaik direbut berturut-turut tim Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro (ABNR), Hiswara Bunjamin and Tandjung (HBT),dan Oentoeng Suria & Partner (OSP).

Pembukaan Kurang Meriah
Sementara itu, acara pembukaan PPAKH 2013 terkesan kurang begitu meriah. Berdasarkan pantauan hukumonline, ke-16 kantor pengacara yang menjadi partisipan PPAKH memang hadir di Hall A Senayan. Namun, jika dilihat dari jumlah orang yang hadir, pembukaan PPAKH tahun ini terkesan rendah animo penontonnya.

Praktis hanya beberapa kantor pengacara seperti tuan rumah HPRP, Adnan Kelana Haryanto & Hermanto (AKHH), Darmawan & Co (DNC), dan SSEK yang terlihat membawa rombongan cukup banyak. Sisanya, kantor pengacara lainnya hanya membawa beberapa orang.

Kesan tidak meriah juga dirasakan Santi, bukan nama sebenarnya, karyawan di sebuah kantor pengacara ternama di bilangan Sudirman, Jakarta, yang turut hadir dalam acara pembukaan tersebut. Menurut Santi, pembukaan PPAKH tahun ini memang terasa kurang ‘greget’ dibandingkan tahun lalu. Santi, misalnya, membandingkan kemeriahan ‘perang’ spanduk yang muncul pada pembukaan tahun lalu, tetapi tidak tahun ini.

Santi sendiri mengaku tidak tahu alasan persisnya kenapa acara pembukaan PPAKH 2013 terasa kurang meriah. Namun, dia menduga minimnya kehadiran awak kantor pengacara yang berpartisipasi dalam PPAKH cukup signifikan mempengaruhi kemeriahan acara. Apalagi, untuk PPAKH 2013, terdapat dua partisipan baru yang mungkin masih harus beradaptasi dengan hiruk-pikuk PPAKH.

“Tetapi, hiburan band perkusinya saya suka, cukup menghibur kok,” ujar Santi.

Ralat:
Di paragraf 10 tertulis:
Rupanya, keinginan tim HHP terwujud. Juri mendaulat tim HHP sebagai juara pertama lomba cheerleaders. Posisi kedua hingga keempat terbaik direbut berturut-turut tim Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro (ABNR), Hiswara Bunjamin and Tandjung (HBT),dan Oentoeng Suria & Partner (OSP).”

Seharusnya:
Juri mendaulat tim Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro (ABNR) sebagai juara pertama lomba cheerleaders. Posisi kedua hingga keempat terbaik direbut berturut-turut tim HHP, Hiswara Bunjamin and Tandjung (HBT), dan Oentoeng Suria & Partner (OSP).”

Demikian ralat ini kami sampaikan, mohon maaf.

@Redaksi

Tags: