Keterampilan Komunikasi dan Penguasaan Hukum, Kunci WH&SD Sukseskan Transaksi IPO
Hukumonline’s Capital Market Lawyers Ranking 2022

Keterampilan Komunikasi dan Penguasaan Hukum, Kunci WH&SD Sukseskan Transaksi IPO

Human factor berkontribusi pada penguasaan hukum yang berasal dari kombinasi pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman luas dalam memberikan nasihat kepada klien, baik berdasarkan faktor hukum maupun di luar hukum.

Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 5 Menit
William Hendrik & Siregar Djojonegoro Law Group (WH&SD). Foto: istimewa.
William Hendrik & Siregar Djojonegoro Law Group (WH&SD). Foto: istimewa.

2022 membawa harapan baru bagi transaksi sektor pasar modal. Sejak pandemi Covid-19 mereda, antusiasme pelaku sektor pasar modal terus meningkat. Apalagi, dibarengi dengan pengenalan listing secara terbuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Kabar baik ini disampaikan oleh Senior Partner William Hendrik & Siregar Djojonegoro Law Group (WH&SD), Hendrik Silalahi dalam pertemuan penganugerahan Hukumonline’s Capital Market Lawyers Ranking 2022 dengan Hukumonline beberapa waktu lalu.

 

“Salah satu yang terasa, adanya pertemuan langsung. Tahun-tahun sebelumnya, dari 2020-2022, listing dilakukan secara virtual atau online. Namun, akhirnya kita sudah bertemu secara fisik, site visit langsung. Pencet bel lagi. Tentunya ini disambut baik oleh para emiten, karena mereka bisa mengalami secara langsung,” kata Hendrik Silalahi yang merupakan Senior Partner yang memimpin Capital Market Practice Group di WH&SD.

 

Meski belum berlaku 100%, perpindahan interaksi dari online ke offline-atau hybrid pada akhirnya mengubah pendekatan penanganan transaksi yang dilakukan WH&SD. Sebuah perubahan yang dirasa positif oleh salah seorang Partner WH&SD, Rudy Kusmanto, sebab ada sejumlah kemudahan interaksi dan proses pengecekan dokumen.

 

Perbedaan lain, Rudy juga menemukan, ada variasi dalam hal sektor industri yang terlibat. Menduduki peringkat kedua dalam kategori Top 5 Law Firms for Most IPO Transaction 2022, WH&SD telah menangani lima transaksi penawaran umum perdana (initial public offering-IPO) yang berasal dari sejumlah industri berbeda, mulai dari food and beverages, kesehatan, fashion, hingga manufaktur.

 

Hukumonline’s Capital Market Lawyers Ranking 2022 mencatat, ada 59 transaksi IPO sepanjang tahun 2022—naik sebesar 20,40% jika dibandingkan dengan 2021. Keseluruhan transaksi tersebut, terdiri atas 13 transaksi di papan utama, 34 transaksi di papan pengembang, dan 10 transaksi di papan akselerasi.

 

“Pada transaksi IPO tahun 2022, barang konsumen primer merupakan sektor penempatan tertinggi, yaitu mencapai 15 transaksi. Berbeda dengan tahun 2021, transportasi dan logistik merupakan sektor tertinggi, tetapi sektor tersebut hanya memiliki intensitas transaksi sebesar tiga kali pada 2022. Intensitas transaksi tertinggi kedua terletak pada sektor barang konsumen nonprimer sebanyak 12 transaksi, sehingga dari 59 transaksi yang ada sektor emiten barang konsumen sebesar 45,7%. Sedangkan sektor keuangan memiliki intensitas transaksi paling rendah, yaitu satu kali transaksi, kemudian disusul oleh sektor perindustrian sebanyak dua kali transaksi,” sebagaimana dikutip dari artikel berjudul Jajaran Kantor Hukum dan Lawyer Paling Giat Transaksi dan Emisi Tertinggi IPO 2022.

 

Peran Penting WH&SD sebagai Konsultan Hukum Pasar Modal

Sebagai profesi penunjang transaksi pasar modal, peran penting konsultan hukum terletak pada proses pemeriksaan hukum (legal due diligence) terhadap dokumen perusahaan yang akan melakukan aksi korporasi. Ia adalah ‘pintu masuk’ bagi perusahaan untuk dianggap layak tercatat di bursa dari kacamata hukum, misalnya dengan memastikan kegiatan operasional, struktur permodalan, dan lain sebagainya.

 

“Kali pertama datang ke kami, biasanya mereka ingin tahu dan tanya soal opsi yang ada. Namun, pada intinya, kami selalu menekankan di awal untuk jangan kaget jika ada banyak requirements dan dokumen hukum yang kami mintakan. Sebelum proses IPO, perusahaan juga dapat melakukan persiapan pre-IPO, supaya dari sana dapat terlihat celah yang bisa diselesaikan lebih dulu, kecuali kalau dari segi kepatuhannya sudah berjalan rapi. Kami menemukan banyak yang sudah oke, tetapi masih perlu dilengkapi ataupun dibetulkan secara hukum,” salah seorang Partner pada Capital Market Practice Group di WH&SD, Kanya Hasibuan menjelaskan.

 

Kanya tak menampik, dalam tahap ini, keterampilan komunikasi yang mumpuni memegang porsi yang penting. Pasalnya, tak sedikit perusahaan yang masih belum memahami dan menyadari aspek hukum dalam sebuah proses IPO. Di sinilah, biasanya tim WH&SD akan memetakan risiko-risiko yang mungkin terjadi dan memberikan nasihat hukum.

 

Adapun agar pemetaan dan nasihat hukum tepat sasaran, Hendrik Silalahi kemudian memberikan tips: pahami lebih dulu karakter bisnis perusahaan yang akan melaksanakan IPO tersebut. Selain terdapat persyaratan dan tujuan bisnis yang berbeda, berdasarkan pengalamannya, harus dipahami, ada industri-industri tertentu yang dinilai highly regulated dan umum. Salah satu cara mudahnya, adalah dengan mempelajari situs atau company profile dari perusahaan tersebut.

 

“Baru dari sana, kita mengarah ke isu yang relevan, sensitif, atau punya celah risiko. Hal ini harus diberi tahu sedari awal. Industri perbankan atau keuangan misalnya, dia akan lebih tricky dan menantang karena lebih banyak regulasi. Berbeda dengan misalnya, perusahaan alat kesehatan, manufaktur, atau food and beverages. Namun, di luar itu semua, kita juga harus berhati-hati dengan patokan waktu yang sudah disepakati bersama semua profesi penunjang. Jadi kita harus dapat memastikan secara hukum, memberikan pemahaman kepada perusahaan, juga berkejaran dengan waktu,” ujar Hendrik.

 

Pun ketika perusahaan terlibat atau memiliki risiko hukum, konsultan hukum harus memiliki kemahiran untuk mengelola diskusi secara berkala. Menurut Hendrik, biasanya ada sejumlah hal mendasar yang dapat menghambat proses IPO, seperti permodalan, aset kepemilikan, perjanjian dengan pihak ketiga atau pihak lain yang masih berjalan, hingga perjanjian pembiayaan atau kredit yang harus disesuaikan dengan beberapa pasal.

 

“Namun, itu hal yang biasa terjadi dan dari diskusi tersebut, mereka dapat mengerti. Apalagi jika ada perusahaan yang belum pernah (atau berpengalaman) transaksi IPO,” Hendrik menambahkan.

 

Mengejar Kualitas Ketimbang Kuantitas

WH&SD percaya, praktik hukum yang sukses selalu bergantung pada dua komponen utama: kualitas dan manusia (SDM). Human factor sendiri, berkontribusi pada penguasaan hukum yang berasal dari kombinasi pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman luas dalam memberikan nasihat kepada klien, baik berdasarkan faktor hukum maupun di luar hukum.

 

Menjadi kantor hukum lima teratas yang menangani transaksi pasar modal dalam Hukumonline’s Capital Market Lawyers Ranking 2022, WH&SD selalu menekankan: kuantitas yang banyak bukan berarti mengorbankan kualitas pekerjaan. Jadi, penting bagi sebuah kantor hukum untuk memberikan pengertian kepada perusahaan untuk menerima seluruh syarat kepatuhan hukum sebagai konsekuensi yang harus dipenuhi. 

 

Hukumonline’s Capital Market Lawyers Ranking 2022 merupakan survei pemeringkatan dan penghargaan yang diselenggarakan Hukumonline untuk mengapresiasi kantor hukum dan lawyers yang berkontribusi aktif di sektor pasar modal sepanjang 2022. Kegiatan yang sudah dilaksanakan kali kelima ini diharapkan memotivasi seluruh kantor hukum dan lawyers di sektor pasar modal Indonesia untuk memberikan kualitas terbaik, pada tahun-tahun mendatang.

 

“Kami bahagia dan bangga. Penghargaan yang kami terima dan saya ini tidak dapat terlaksana tanpa adanya kerja sama dan komitmen dari semuanya. Bukan hanya dari para partner, tetapi semua orang yang terlibat di sini. Penghargaan ini adalah penghargaan untuk keluarga besar WH&SD semua. Tanpa bantuan, kerja keras, dedikasi, dan support, tidak mungkin bisa terlaksana. Penghargaan ini untuk mereka juga,” pungkas Hendrik Silalahi yang juga menjadi Pemenang Pertama Kategori Capital Market Lawyer of the Year for Most IPO Transactions dengan lima kali penanganan transaksi IPO sepanjang 2022.

 

Artikel ini merupakan kerja sama Hukumonline dengan William Hendrik & Siregar Djojonegoro Law Group (WH&SD).

Tags:

Berita Terkait