Ketatnya Pengamanan Sidang di Washington State
Berita

Ketatnya Pengamanan Sidang di Washington State

Belajar dari pengalaman 15 tahun lalu, ketika seorang suami menembak mati istrinya di gedung pengadilan.

ALI
Bacaan 2 Menit
Ketatnya Pengamanan Sidang di Washington State
Hukumonline

Faktor keamanan dan kenyamanan merupakan salah satu hal yang penting untuk kelancaran persidangan di gedung pengadilan. Hakim, jaksa, dan pengacara tentu tak akan bisa berdebat dan memutus dengan baik bila faktor ini diabaikan. Pengadilan-pengadilan yang ada di Amerika Serikat memperhatikan hal ini dengan serius.

Ketatnya pengamanan bukan hanya dilakukan terhadap pengadilan-pengadilan besar, tetapi juga di pengadilan-pengadilan ‘kecil’. Salah satunya adalah ketika hukumonline berkunjung ke Superior Court Snohomish County, pengadilan yang berada di negara bagian Washington State.

Laiknya masuk ke area bandara, pemeriksaan terhadap pengunjung dilakukan secara ketat. Metal detector bukan sekadar pajangan. Setiap barang yang dibawa oleh pengunjung diperiksa secara ketat. Satu tim kepolisian lengkap dengan seragamnya menjaga setiap pintu masuk gedung pengadilan setiap harinya.

Janice Ellis, hakim di Superior Court Snohomish County, menjelaskan pengamanan ketat pengadilan di sekitar Washington State berawal dari kasus yang terjadi sekitar 15 tahun lalu. Kala itu, terjadi pembunuhan di gedung pengadilan di King County (daerah yang juga terletak di Washington State).

“Kami pernah punya kasus yang mengerikan sekitar 15 tahun lalu. Dalam kasus rumah tangga, seorang suami menembak mati istrinya di gedung pengadilan King County,” ungkapnya kepada hukumonline, beberapa waktu lalu.

Kasus ini mendorong pengadilan di negara bagian ini untuk berubah. Janice menjelaskan pengadilan, kala itu, sadar bahwa keamanan harus terus ditingkatkan. Beberapa pengadilan bahkan berada satu gedung dengan kantor kepolisian. “Kami semakin memperhatikan akses orang masuk ke ruang sidang,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan setiap pengadilan dijaga oleh satu tim petugas kepolisian. Bila ada yang mengganggu di persidangan, maka hakim akan dengan sigap menghubungi pihak kepolisian, dan polisi pun akan segera datang mengamankan persidangan.

Janice pernah memiliki pengalaman lucu ketika menjadi jaksa penuntut umum di Pengadilan Suku Indian Tulalip di negara bagian ini. Kala itu, ia tengah berbicara dengan terdakwa di sela-sela persidangan. Ia tak tahu bila terdakwa yang menjadi lawan bicaranya ini sebenarnya ‘berbahaya’ karena mentalnya kerap tak stabil.

“Beberapa orang di pengadilan itu tahu bila orang ini berbahaya dan bisa meledak suatu saat. Ada dua orang dari pengadilan yang menelepon polisi,” ceritanya.

Tiba-tiba dua polisi, salah satunya kepala kepolisian setempat sudah ada berada di belakangnya. Janice pun heran ketika tahu ada kepala kepolisian ada di ruang sidang. “Hai, komandan, sedang apa di sini?” tanyanya. Si kepala kepolisian pun tersenyum dan hanya menjawab sedang berjalan-jalan di gedung pengadilan.

Setelah pembicaraan selesai, Janice baru tahu bila terdakwa yang menjadi lawan bicaranya adalah ‘orang yang berbahaya’.

Di Indonesia, kasus kekerasan di gedung pengadilan, dan bahkan di ruang sidang, tak terhitung lagi jumlahnya. Peristiwa keluarga korban mengejar dan memukul terdakwa sudah menjadi hal yang biasa. Pada 2005, di Sidoarjo, hakim Pengadilan Agama Sidoarjo A Taufik tewas ditusuk sangkur usai membaca putusan perkara pembagian harta gono-gini oleh salah seorang pihak berperkara.

Pembunuhan di pengadilan kembali terjadi pada 2008. Seorang pengunjung sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tewas ditikam saat kericuhan usai persidangan kasus pembunuhan Manajer Hotel Klasik. Di Bandung, Jaksa non-aktif Sistoyo yang menjadi terdakwa kasus suap dibacok seseorang usai persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung.

Seperti halnya upaya Superior Court Snohomish County, beberapa insiden yang pernah terjadi di pengadilan Indonesia sudah semestinya mendorong MA selaku otoritas tertinggi kekuasaan kehakiman untuk memperbaiki sistem pengamanan di gedung pengadilan. Bagaimana MA? Siapkah?

Tags:

Berita Terkait