Persyaratan kepatuhan terhadap pengelolaan lingkungan itu biasanya disebut industry acceptance criteria. Perusahaan yang bakal mendapatkan kredit harus clear and clean dalam arti ramah ingkungan, memiliki amdal, dan khusus perusahaan sawit biasanya sudah mengantongi sertifikat RSPO (Rountable on Sustainable Palm Oil).
Mandiri termasuk salah satu bank yang banyak menyalurkan kredit di bidang perkebunan. Berdasarkan catatan Hermawan, portofolio kredit perkebunan Bank Mandiri hinga Maret 2010 mencapai Rp31,8 triliun. Sebagian besar kredit perkebunan itu mengalir ke perusahaan perkebunan sawit (76,5 %), disusul karet (12,9 %) dan tebu (3,2 %). Tentu saja, Bank Mandiri tidak sembarangan menyalurkan kredit. Salah satu persyaratan yang sangat tegas dijaga adalah pola kemitraan. “Bank Mandiri hanya menyalurkan kredit perkebunan plasma dengan pola kemitraan antara petani anggota koperasi dengan perusahaan inti,” ujarnya.
Berdasarkan pengalaman Bank Mandiri, jelas Hermawan, pembiayaan perkebunan plasma, khususnya kelapa sawit, masih menghadapi masalah. Antara lain status lahan kebun petani yang belum clear alias tumpang tindih, dan terbatasnya jumlah perusahaan yang layak menjadi mitra.