Kecaman Indonesia Atas Serangan Israel Terhadap Sekolah UNRWA Sebagai Langkah Tepat
Mengadili Israel

Kecaman Indonesia Atas Serangan Israel Terhadap Sekolah UNRWA Sebagai Langkah Tepat

Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB serta negara-negara pendukung Israel segera mengambil tindakan tegas. Menurut Iman Prihandono, sikap Indonesia yang konsisten mengecam segala bentuk kejahatan perang dan pelanggaran HAM berat menjadi langkah tepat.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

Indonesia secara tegas mengutuk serangan yang dilancarkan Israel pada sekolah al-Jaouni yang dioperasikan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah Pada Sabtu (6/7/2024) kemarin. Dari serangan tersebut, 16 warga dinyatakan tewas dan melukai 75 orang.

“Kekejaman serta pelanggaran hukum internasional terus dilakukan oleh Israel dan korban jiwa sipil terus berjatuhan. Oleh karena itu, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB serta negara-negara pendukung Israel perlu segera mengambil tindakan tegas terhadap Israel,” demikian disampaikan rilis resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Senin (8/7/2024).

Baca Juga:

Atas sikap yang ditunjukkan Indonesia, pakar Hukum Internasional yang merupakan Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair) Iman Prihandono menilai sikap itu telah sesuai dengan kaidah hukum internasional. Konsistensi yang Indonesia tunjukkan dalam mengecam segala bentuk kejahatan perang dan pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Israel menjadi langkah tepat. 

“Konsistensi ini penting dalam hukum internasional, untuk menunjukkan posisi sebuah negara terhadap sebuah masalah yang berkaitan pemberlakuan hukum internasional. Kedua, selain konsistensi, kecaman memang harus dilakukan secara terus menerus untuk menunjukkan keseriusan Indonesia, jadi jangan sampai ada jeda yang bisa memberikan sinyal seolah-olah ada perubahan sikap,” ungkap Iman.

Israel dikabarkan Al Jazeera kembali mengebom sekolah di Gaza pada Selasa (9/7/2024) kemarin. Aksi ini telah menewaskan 77 warga Palestina termasuk puluhan orang yang berlindung di sekolah. Serangan yang dilancarkan tersebut terjadi saat Hamas memperingatkan peningkatan serangan Israel dapat membahayakan perundingan gencatan senjata yang direncanakan di Doha, Qatar.

Hingga saat ini, dilaporkan sebanyak 38.243 warga Palestina telah tewas dan 88.243 lainnya terluka sejak Oktober 2023. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu diperkirakan mencapai angka 1.139, sedangkan puluhan orang masih ditawan di Gaza. 

Tags:

Berita Terkait