Kebijakan Swap Tingkatkan Cadangan Devisa
Berita

Kebijakan Swap Tingkatkan Cadangan Devisa

Adanya transaksi swap lindung nilai, maka transaksi dolar maupun penempatan-penempatan dalam bentuk valuta asing turut meningkat.

FAT
Bacaan 2 Menit
Kebijakan Swap Tingkatkan Cadangan Devisa
Hukumonline
Akhir tahun 2013, jumlah cadangan devisa Indonesia meningkat sebesar AS$2,4 miliar dari bulan sebelumnya. Pada Desember 2013, jumlah cadangan devisa tercatat sebesar AS$99,4 miliar. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan bulan November 2013 yang sebesar AS$97 miliar.

"Cadangan devisa pada akhir Desember 2013 meningkat menjadi sebesar AS$99,4 miliar atau setara dengan 5,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo di Jakarta, Kamis (9/1).

Agus mengatakan, salah satu penyumbang meningkatnya cadangan devisa adalah kebijakan swap transaksi lindung nilai yang beberapa waktu lalu diterbitkan. Menurutnya, dengan adanya transaksi swap lindung nilai, maka transaksi dolar maupun penempatan-penempatan dalam bentuk valuta asing turut meningkat.

"Terkait swap dolar itu juga merupakan satu komponen yang secara netto membuat cadangan devisa kita terjadi peningkatan," kata Agus.

Salah satu kebijakan swap yang bisa dilakukan adalah diperluasnya cakupan swap yang diperpanjang jangka waktu underlying antara bank dengan BI. Tujuan perpanjangan underlying ini agar transaksi swap tak hanya diperuntukkan bagi pembiayaan infrastruktur semata. Melainkan, sejumlah kegiatan lain yang mendukung sektor riil dan produktif lainnya.

"Diharapkan jadi salah satu inisiatif di pasar keuangan valas (valuta asing) di Indonesia lebih dalam tujuannya lebih suistanaible," ujar Agus.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menambahkan, kebijakan BI dalam bentuk forex swap dan valuta asing merupakan instrumen moneter dalam memperbaiki neraca perdagangan. Ia menilai, forex swap tersebut juga memberikan nilai tambah bagi perbankan. "Dengan adanya forex swap BI berikan likuiditas rupiah juga ke perbankan," katanya.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan swap merupakan bagian dari strategi BI dalam melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah seiring pendalaman pasar valuta asing. Salah satu komponen yang ampuh dalam kebijakan ini adalah diterapkannya sejumlah jenis transaksi swap.

"Dulu lebih banyak melalui (transaksi) spot. Di 2013, dikenalkan hedging dan fx swap," kata Perry.

Jenis transaksi tersebut memperluas cakupan eksportir maupun pengusaha yang memiliki dolar. Bahkan, instrumen lindung nilai seperti hedging tersebut bisa dilakukan antara pengusaha dengan perbankan maupun BI. Ia mengatakan, kebijakan swap tersebut turut mengembangkan pasar valuta asing di dalam negeri.

Perry meyakini jika kondisi perekonomian terus mengalami perbaikan akan ada tambahan untuk jumlah cadangan devisa Indonesia. "Sekarang kan AS$99,4 miliar, tentu saja ada arus masuk dan arus keluar, kan kita juga ada keperluan intervensi. Ya sekitar di atas hundred (AS$100 miliar) lah," katanya di komplek perkantoran BI, Jumat (10/1).

Pemerintah sendiri telah mengumumkan untuk menerbitkan global bond di awal tahun ini. Perry percaya langkah ini bisa menambah jumlah cadangan devisa. Terlebih lagi adanya tapering off dari The Fed Amerika Serikat. Hal itu semakin menunjukkan bahwa minat pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dan global bond pemerintah sangat besar.

Apalagi, lanjut Perry, kondisi ekonomi ke depan kecenderungannya akan membaik dengan menurunnya angka inflasi, defisit transaksi berjalan yang semakin berkurang dan semakin terjaganya stabilitas kondisi keuangan. Meskipun pertumbuhan cenderung melambat, namun masih lebih baik daripada negara lain.

"Itu menunjukkan minat investor masih besar investasi di Indonesia," tutupnya.
Tags:

Berita Terkait