Penilaian itu mengemuka dalam seminar Kontroversi Pemilihan Anggota: Telaah dalam Perspektif Konstitusi di Kampus UI Depok, Senin (31/05) lalu. Acara yang diselenggarakan Center for Law and Good Governance Studies (CLGGS) Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu mendiskusikan uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang sudah dilakukan Komisi IX DPR.
Munculnya sikap kritis terhadap proses uji kelayakan dan kepatutan bermula dari dasar hukum yang dipakai. CLGGS berpendapat bahwa pelaksanaan pemilihan calon anggota BPK harus memiliki dasar hukum yang tidak bertentangan dengan pasal 23F UUD 1945.
Masalahnya, sebagaimana dikatakan pengamat konstitusi A. Irmanputra Sidin, ketentuan yang dipakai Dewan dalam melakukan fit and proper test memang masih ketentuan 1973. Padahal, menurut Irmanputra, dalam amandemen pasal 23 ayat UUD'45, anggota BPK dipilih DPR berdasarkan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Sedangkan saat ini saja pemilihan anggota DPD baru selesai dan belum dilantik. Itu sebabnya Irman mempertanyakan keabsahan uji kelayakan itu jika dilihat dari kontitusi. Bisa saja disebut kalau pemilihan ini inkonstitusional, terkait dengan mekanisme pemilihan dengan aturan UUD'45, ujarnya kepada hukumonline.
Pasal 23F UUD 1945 menyebutkan anggota-anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden. Ketentuan ini diikuti dengan TAP MPR No. VI/2002 yang mewajibkan DPR untuk melakukan perubahan terhadap ketentuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1973 tentang BPK.
Revisi Undang-Undang BPK merupakan syarat yang diberikan konstitusi agar ketentuan konstitusi itu dapat dijalankan dan memiliki kekuatan hukum implementatif. Perubahan mendasar yang harus dilakukan, menurut CLGGS, adalah pasal 7 yang menyebutkan bahwa ketua, wakil ketua dan anggota BPK diangkat oleh Presiden atas usul DPR. Sampai hari ini, revisi Undang-Undang No. 5 Tahun 1973 belum selesai, sehingga ketentuan konstitusi tersebut belum dapat dilaksanakan.
Irmanputra menyarankan agar persoalan hukum ini dibawa ke Mahkamah Konstitusi.
62 nama
Sebagaimana diketahui, masa jabatan anggota-anggota BPK periode 1998-2003 telah berakhir pada 8 Oktober 2003. Dalam putusan pimpinan DPR 26 Juni 2003 yang ditujukan kepada Presiden, disepakati bahwa masa jabatan anggota BPK sekarang diperpanjang sampai terselenggaranya pemilihan anggota BPK yang baru.
DPR sendiri tetap melaksanakan uji kelayakan dengan menggunakan pijakan pasal 9 Undang-Undang No. 5 Tahun 1973. Ada 62 nama calon anggota BPK yang sudah masuk Komisi IX DPR. Dari jumlah tersebut yang akan dipilih dan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan hanya 21 orang. Jumlah itulah yang akan disampaikan ke Presiden. Komisi IX sudah membuka peluang kepada masyarakat untuk menyampaikan masukan mengenai calon-calon hingga 7 Mei lalu.
Nama-nama yang sudah masuk ke Komisi IX terdiri dari berbagai kalangan, politisi, mantan pejabat, akademisi dan pengurus BPK yang sekarang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Nama | Profesi/Pekerjaan/Organisasi |
Baharuddin Aritonang | Anggota DPR |
Abdullah Zaini | Ketua Panitia Anggaran DPR |
Abd Rani Rasyid | Dosen STIE Perbanas |
Akhmad Syakhroza | Dosen UI |
Ambia B. Boestam | Angggota DPR |
Anwar Isham | Konsultan |
Anwar Nasution | Deputi Senior Gubernur BI |
Ardan Adiperdana |
|
Arie Sulendro | Kepala BPKP |
Asikum Wiraatmadja |
|
Azhar Muchlis | Anggota DPR |
Azwar Siregar | Pensiunan TNI |
Bahrullah Akbar |
|
Baihaki Hakim | Mantan Dirut Pertamina |
Bambang Triaji | Wakil Ketua BPK |
Bambang Wahyudi | Anggota BPK |
Budi Rohani |
|
Dachlan Abdul Hamid | Mantan Dubes |
Darmin Nasution | Dirjen Lembaga Keuangan |
Didik Achmadi | Akuntan |
Edward Situmorang |
|
Faried Prawiranegara | IAI |
Hadori Yunus | Dosen |
Hasan Bisri | Auditor BPK |
Hekinus Manao | Akuntan Depkeu |
Herwidayatmo | Ketua Bapepam |
I Gusti Agung Rai | Auditor BPK |
Ihyar Musa | Dosen |
Imran | Deputi BPKP |
J Handjari | Auditor BPK |
Kanaka Puradiredja | IAI |
Djamal Doa | Anggota DPR |
M Tohir |
|
Wierdan | KPKPN |
Maliki Heru Santosa |
|
Markidi | Dosen |
Mukron As'ad | Anggota BPK |
Mustafa Zuhad Mughni | Waka PBNU |
Mustopadijaya | Dosen |
N. Padmodihardjo |
|
Nizam Wiryawan | Dosen |
Pontas Riyanto Siahaan | Deputi BPKP |
R Sulistyadi | Anggota DPR |
Romulus Tampubolon |
|
Sapto Amal Damandari | Dosen |
Satrio B Joedono | Ketua BPK |
Soehandjono | Mantan Jamdatun |
Soetjipto |
|
Sudirman | Pensiunan TNI |
Sugianto | Mantan Sekjen BPK |
Sugih Mangunsukarto | Anggota DPR |
Sulistio S Reksoprodjo | Bank Danamon |
Suparto | Inspektur BPK |
Suradi |
|
Sutanto | Mantan anggota DPR |
Tahrir Syafrudin | BPKP |
Tiurlan Hutabarat Simatupang | Auditor BPK |
Udju Djuhaeri | Anggota DPR |
Usman Damanik |
|
Yanto Hardjosuwarno | Akuntan |
Zacky Umar Baridwan | Setjen BPK |
Zulkfikri Abubakar | Wakil Ketua IAI |