Rio menjelaskan mediasi gagal lantaran tawaran penggugat yang menawarkan 12 alternatif jalan pembuka tidak bisa diterima. Sebab, tanah itu bukan jalan desa, tapi tanah warga yang selama ini dijadikan jalan. Sementara ada beberapa warga yang sudah menjual tanahnya ke Smart Telecom.
Selain itu, lanjut Rio, pengembang BSD sudah kadung menjanjikan fasilitas sistem cluster kepada konsumennya sehingga tidak bisa membuka akses jalan lain. Kalau jalannya dibuka, nanti kita digugat oleh pembeli rumah, imbuhnya.