Kala In House Counsel Rehat Bekerja, Ini yang Dilakukan
Terbaru

Kala In House Counsel Rehat Bekerja, Ini yang Dilakukan

Mulai dari meditasi dan waktu tenang di pagi hari sebelum menjalankan aktivitas, memaksimalkan waktu makan siang, menyempatkan diri untuk olahraga sore, hingga menentukan waktu istirahat.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Senior Vice President & General Counsel at Gojek Lasma Simbolon. Foto: Istimewa
Senior Vice President & General Counsel at Gojek Lasma Simbolon. Foto: Istimewa

Isu kesehatan mental (mental health) beberapa waktu terakhir menjadi topik hangat yang dibincangkan banyak pihak. Termasuk diantaranya mengenai menjaga kesehatan mental melalui adanya waktu istirahat bagi para pekerja. Tidak terkecuali praktisi dan profesi-profesi hukum.

“Kalau buat aku, mental health itu sangat penting. Dari diri aku sendiri, memang aku orangnya harus ada istirahat. Harus ada balance-nya gitu ya. Kalau enggak suka badan rasanya capek, pikiran juga capek, jadi kalau enggak ada kesempatan buat beristirahat. Baik secara mental atau secara fisik,” ujar Senior Vice President & General Counsel at Gojek Lasma Simbolon kepada Hukumonline, Selasa (12/4/2022).

Ia mengumpamakan tubuh layaknya motor atau mesin yang memang bisa saja setiap hari dijalankan terus-menerus secara maksimal. Tetapi jika tidak kunjung diberikan istirahat, maka perlahan-lahan performanya akan menurun dan menjadi tidak optimal. Sebab itulah Lasma memandang bahwa istirahat merupakan hal yang penting diperoleh.

Baca:

Utamanya istirahat dalam artian mendapat tidur yang cukup, mencari aktivitas di luar pekerjaan, atau meluangkan waktu khusus tanpa memikirkan pekerjaan, dan khusus berfokus pada rehat seperti jam makan siang. Meski masing-masing orang berbeda, tetapi dirinya meyakini manusia bukanlah robot yang pada akhirnya semua membutuhkan istirahat. Hanya saja tiap individu memiliki cara atau preferensinya sendiri.

Dalam menentukan waktu terbaik untuk beristirahat, dia beranggapan menjadi lebih baik bila seorang mengenali diri sendiri terlebih dahulu. “Kalau saya mungkin approach-nya lebih preventive ya daripada mengobati. Jadi kita melakukan balance itu sebelum kita ‘kebakar’. Kenali diri kita sendiri, kuatnya badan kita itu seperti apa? Kebutuhan tubuh dan pikiran kita seperti apa? Lalu kita coba implementasikan dengan kebutuhan kerja dan tuntutan di rumah.”

Lasma sendiri selalu menyempatkan istirahat di sela-sela kesibukan pekerjaan sebagai In House Counsel. Biasanya ia mulai dari pagi hari dengan berdo'a, meditasi, dan waktu tenang. Setelah bekerja dan memasuki jam makan siang, ia memastikan satu jam waktu makan siangnya tidak diganggu, sehingga dapat rehat sejenak untuk makan dan menonton siaran lucu di televisi sebelum mulai kerja kembali.

Di sore harinya pun usai bekerja, ia seringkali berolahraga sore sebelum pulang ke rumah. “Sudah selesai kerja aku biasanya jalan kaki ke luar. Jalan kaki ke luar entah itu dekat rumah atau karena rumahku dekat MRT (Mass Rapid Transit), aku naik MRT ke GBK (Gelora Bung Karno). Olahraga sore di sana sebentar, habis itu balik deh pulang ke rumah,” kata dia.

Terdapat sejumlah rekomendasi pelepas penat di kala istirahat yang diberikan SVP & General Counsel at Gojek itu bagi para In House Counsel lainnya. Pertama, cari kegiatan olahraga. Meski tidak perlu melakukan olahraga berat, cukup lakukan sekedar jalan kaki atau olahraga ringan dalam rumah yang sudah banyak video petunjuknya tersebar luas di Youtube.

Kedua, memiliki peliharaan. Karena terkadang memelihara hewan di rumah bisa menjadi salah satu cara “menyegarkan diri” dari kesibukan yang dilakukan. Ketiga, melakukan hobi seperti koleksi, menulis jurnal, atau membaca. Paling tidak kegiatan-kegiatan yang tidak sebatas memikirkan pekerjaan secara terus-menerus.

Sebagai tambahan, Lasma gemar lakukan bersih-bersih. Selama beristirahat, terkadang dirinya senang mengatur ulang kamar tidur dan mengumpulkan barang-barang yang ditemukan dari hasil bebersihnya itu. Kemudian barang tersebut akan dimasukkan ke dalam suatu kotak khusus yang bila selama 30 hari tidak dipergunakan, maka akan disumbangkan kepada yang membutuhkan atau dijual, Dengan demikian, melalui rehatnya dalam bentuk membersihkan rumah dapat membuat rumah menjadi lebih apik dan terdapat juga rasa puas diri.

“Kalau sudah kita menentukan jam untuk istirahat, kalau bisa semua benar-benar kita tutup. Laptop kita istirahatin, handphone juga. Jika kita ingin mendapatkan keseimbangan itu tadi antara mental health sama kerja, benar-benar harus kita pisahkan (waktunya). Jangan sampai kita sambil makan, lihat handphone atau laptop. Atau udah waktunya selesai kerja, tapi masih lihat-lihat handphone, cek email. Kalau bisa kita ada pemisahan tersebut. Jadinya waktu yang dihabiskan memang waktu yang sudah dialokasikan untuk istirahat itu benar-benar dipakai untuk istirahat,” katanya.

Tags:

Berita Terkait