Jusuf Kalla Resmi Mundur dari Konvensi Golkar
Utama

Jusuf Kalla Resmi Mundur dari Konvensi Golkar

Menko Kesra Jusuf Kalla semakin mantap berduet dengan Soesilo Bambang Yudhoyono dalam pemilihan presiden mendatang. Untuk itu, Kalla resmi mundur sebagai peserta konvensi Golkar. Akan mundur juga dari kabinet?

Leo
Bacaan 2 Menit
Jusuf Kalla Resmi Mundur dari Konvensi Golkar
Hukumonline

 

Kendatipun mundur dari konvensi, pengusaha asal Sulsel ini menegaskan bahwa ia tetap menjadi kader Partai Golkar dan sebagai warga negara tetap berhak untuk ikut serta dalam pemilihan presiden mendatang.

 

Menurutnya, ke depan bangsa Indonesia harus dipimpin oleh pemimpin yang kuat dan mengerti permasalahan bangsa ini. Kepemimpinan nasional nantinya harus dapat dipercaya dari segi moral dan kejujuran. Meski tidak secara eksplisit mengatakan bahwa duetnya dengan SBY adalah yang memenuhi kriteria tersebut, namun ia mengisyaratkan pengalaman kerjanya dengan SBY selama bertahun-tahun akan membawa Indonesia ke arah perubahan yang lebih baik.

 

"Saya mempunyai basis pengalaman yang kuat dalam bisnis ekonomi. Pak SBY mempunyai pengalaman di bidang Hankam Politik. Oleh karena itu harus ada sharing pengalaman dalam mengurus negara," ujar Kalla.

 

Pasti mundur

Kalla juga menepis kekhawatiran mundurnya sebagai peserta konvensi, otomatis dukungan dari partai terhadap dirinya akan berkurang. Di mata Kalla, proses pemilu presiden berbeda dengan pemilu DPR. Calon pemilih akan memfokuskan pilihannya pada orang, bukan partai. Lagipula, ia mengatakan bahwa perolehan suara partai Golkar sementara yang mencapai sekitar 20 juta. Artinya, masih ada 120 juta suara yang masih bisa diperebutkan.

 

"Soal dukungan tidak menjadi soal. Apalagi saya dapat dukungan solid, khususnya dari KTI (Kawasan Timur Indonesia), Sumatera, dan sebagian Jawa," cetusnya

Mengenai posisinya sebagai Menko Kesra, Kalla sudah memastikan akan mundur dalam waktu dekat. Dikatakannya, ada aturan yang mengatur bila seseorang menjadi calon presiden dan calon wakil presiden yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum, maka bila orang tersebut menjabat sebagai menteri atau gubernur, harus mengundurkan diri.

 

"Oleh karena peraturan tersebut, apabila nanti pada waktunya saya sudah dengan tekad ada kesepakatan terjun ke pencalonan, maka otomatis (akan mundur)," tegas Kalla.

Pengunduran diri Menko Kesra Jusuf Kalla dari pencalonan presiden konvensi Partai Golkar disampaikan dalam sebuah jumpa pers (18/04). Di hadapan puluhan wartawan, Kalla mengungkapkan alasan pengunduran dirinya dari konvensi Partai Golkar.

 

Pertama, ia merasa mekanisme konvensi Partai Golkar untuk memilih calon presiden dan wakil presiden dilakukan karena ada masalah kepemimpinan di tubuh partai berlambang pohon beringin. Pasalnya, Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung ketika itu masih menunggu vonis dari Mahkamah Agung karena tersangkut kasus dugaan korupsi Bulog. Setelah nasib Akbar jelas--karena diputus bebas oleh MA--maka tidak ada lagi persoalan kepemimpinan di Golkar.

 

Kedua, Kalla berpendapat bahwa Akbar lah yang paling pantas diberikan prioritas untuk maju sebagai calon presiden dalam konvensi Golkar. Ketiga, ia dan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) memang sedang membicarakan rencana pencalonan mereka pada pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang.

 

"Secara etika, saya tidak bisa bermain di dua tempat. Saya membicarakan hal-hal (pencalonan presiden) dengan Pak SBY, pada saat yang sama saya harus melepaskan diri dari konvensi Golkar. Sebagai wujud dari itu, saya mundur sebagai peserta konvensi," ujar Kalla.

Tags: