Justicia Cycling Squad:
Memasyarakatkan Gowes di Kampus FH UGM
Rechtschool

Justicia Cycling Squad:
Memasyarakatkan Gowes di Kampus FH UGM

Bersepeda sambil jualan bunga.

ALI
Bacaan 2 Menit
Anggota Komunitas Justicia Cycling Squad. Foto: Koleksi JCS
Anggota Komunitas Justicia Cycling Squad. Foto: Koleksi JCS

Mahasiswa Hukum tak harus selalu berkutat dengan undang-undang dan buku-buku hukum yang rumit. Layaknya mahasiswa fakultas lain, mahasiswa hukum juga butuh penyegaran dari banyaknya tugas-tugas rutin perkuliahan. Ada yang ‘lari’ ke dunia kesenian, tapi tak sedikit yang memilih berolahraga. Beberapa olahraga yang populer biasanya sepakbola dan basket.

Nah, di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM), puluhan mahasiswa memilih bersepeda santai dengan membentuk komunitas Justicia Cycling Squad (JCS).

Ketua JCS, Ferry Ramadhan mengatakan komunitas ini sudah terbentuk sejak dua tahun lalu. “Komunitas gowes ini terbentuk pada 2011, ini sebagai bentuk komunitas non akademik yang berada di bawah Dewan Mahasiswa FH UGM,” jelasnya kepada hukumonline melalui sambungan telepon, Sabtu (21/9).

Dema Justicia FH UGM merupakan lembaga otonom di kampus FH UGM. Bila dibandingkan dengan universitas lain, posisi Dema FH UGM sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). JCS ini berada di bawah Departemen Olahraga Dema FH UGM.

Ferry mengatakan meski dikelola oleh mahasiswa, kegiatan gowes JCS tak hanya diikuti oleh mahasiswa, melainkan juga para dosen dan karyawan. “Mereka juga sering sepeda-an bareng dengan kita. Pokoknya, komunitas ini untuk seluruh civitas akademika FH UGM,” tambah mahasiswa FH UGM angkatan 2012 ini.

Saat ini, lanjut Ferry, setidaknya sudah ada sekitar 50-an anggota yang rutin gowes bersama JCS. “Untuk Maba (Mahasiswa Baru) tahun ini saja, sudah ada 30 orang yang mendaftar. Belum ditambah lagi angkatan-angkatan sebelumnya,” ujarnya.

Para peminat gowes ini biasanya berkumpul pada hari jumat atau minggu di akhir bulan. “Kalau mau sepedaan bareng, kita bikin poster dan tempel di kampus. Biasanya kita kumpul pekan terakhir setiap bulannya. Asalkan tak bentrok dengan kegiatan-kegiatan yang lain,” tuturnya. 

Kegiatan rutin ini terus diusahakan sebagai kampanye ‘memasyarakatkan sepeda di kampus FH UGM’ sesuai dengan tujuan awal komunitas ini dibentuk. Ferry berharap lebih banyak lagi mahasiswa yang memilih sepeda sebagai kendaraannya sehari-hari.

“Kan rata-rata mahasiswa kosannya dekat-dekat di sini. Kalau naik motor, sayang juga. Kami ingin meningkatkan mahasiswa pengguna sepeda di kampus. Selain itu, juga ingin meningkatkan persaudaraan dengan bersepeda bareng,” tuturnya.

Ketika bersepeda bareng, ada banyak kejadian dan kegiatan unik yang dialami oleh anggota JCS. Mulai dari ban kempes, hingga membantu panitia-panitia acara lain di kampus FH UGM mengumpulkan dana dengan cara menjual bunga.

Ferry menjelaskan di FH UGM ada tradisi mengumpulkan dana dengan menjual bunga untuk even-even tertentu. Nah, biasanya anggota JCS turut membantu menjual bungan usai bersepeda bareng. “Habis sepedaan, kami kumpul di nol kilometer di sekitar Yogya, lalu bantu-bantu panitia lain yang jual bunga,” ujarnya.

Komunitas ini memang penuh dengan kegiatan positif. Dan, keanggotaannya pun terbuka bagi siapa saja, seperti yang mereka tulis dalam bio akun twitter mereka, “Wadah bagi para Jombloers, LDR, Berpacaran, dan PHPers FH UM untuk bersepeda! Life is Always Better When We Ride!

Jadi, bagaimana anak FH UGM yang lain, tertarik untuk gabung?

Tags: