Jimly Asshiddiqie, Orang Hukum Pertama Jadi Nahkoda ICMI
Berita

Jimly Asshiddiqie, Orang Hukum Pertama Jadi Nahkoda ICMI

Sebelumnya, ‘Nahkoda’ ICMI berasal dari beragam latarbelakang mulai dari insinyur, ekonom, pakar politik, atau tokoh pendidikan.

RED
Bacaan 2 Menit
Jimly Asshiddiqie. Foto: RES
Jimly Asshiddiqie. Foto: RES
Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) periode 2015-2020, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie terpilih menjadi Ketua Umum ICMI. Jimly terpilih setelah terjadi mufakat dalam musyawarah di antara Majelis Permusyawaratan Muktamar VI ICMI, Minggu (13/12) di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Sebagaimana dikutip dari www.icmi.or.id, proses pemilihan diawali dengan penjaringan kandidat yang mencapai 63 orang, lalu dikerucutkan menjadi 15 orang. Melalui pemungutan suara, ditetapkan tujuh kandidat dengan perolehan suara terbanyak sebagai formatur. Kemudian, Jimly ditetapkan sebagai ketua umum berdasarkan musyawarah mufakat.    
1. Jimly Asshiddiqie (333)
2. Ilham Akbar Habibi (311 suara)
3. Muhammad Nuh (241 suara)
4. Zulkifli Hasan (221 suara)
5. Priyo Budi Santoso (176 suara)
6. Herry Suhardiyanto (163 suara)
7. Hatta Rajasa (150 suara)
8. Moh. Najib (132 suara)
9. Sandiaga Salahuddin Uno (130 suara)
10. Sugiharto (119 suara)
11. Teuku Abdullah Sanny (107 suara)
12. Muhammad Jafar Hafsah (105 suara)
13. Sri Astuti Buchari (80 suara)
14. Rachmat Gobel (79 suara)
15. Didin Muhafidin (77 suara)

Dalam sambutan perdana usai terpilih menjadi Ketua Umum ICMI, Jimly mengajak seluruh cendekiawan muslim di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam.

"Indonesia sebagai negara dengan berpenduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat peradaban Islam di dunia. Untuk itu, peran ICMI sangat besar untuk mewujudkannya," papar Jimly.

Selain itu, Ia mengajak seluruh muktamirin untuk jangan sampai menjadikan jabatan dan kekayaan sebagai tujuan dalam kehidupan akan tetapi sebagai jalan untuk memperoleh kemuliaan dari Allah.

"Orang yang punya jabatan tinggi dan kekayaan yang berlimpah belum tentu mereka memiliki kemuliaan di mata Allah meski terlihat mulia di mata manusia," Kata Jimly yang merupakan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia.

Berdasarkan penelusuran hukumonline, Jimly adalah Ketua Umum ICMI pertama yang berlatarbelakang hukum. Sebelumnya, ‘Nahkoda’ ICMI berasal dari beragam latarbelakang mulai dari insinyur yakni Prof BJ Habibie, ekonom Adi Sasono,  pakar politik Marwah Daud Ibrahim, atau tokoh pendidikan Prof Nanat Fatah Natsir.

Daftar Ketua Umum/Presidium ICMI
MuktamarKetua Umum/PresidiumPeriode
Muktamar I Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie 1990-1995
Muktamar II Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie 1995-2000
Muktamar III Adi Sasono 2000-2005
Muktamar IV Dr. Marwah Daud Ibrahim (Presidium)
Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir (Presidium)
Ir. M. Hatta Rajasa (Presidium)
Dr. Ir. Muslimin Nasution, APU. (Presidium)
Prof. Dr. Azyumardi Azra (Presidium)
2005-2006
2006-2007
2007-2008
2008-2009
2009-2010
Muktamar V Dr. Ing. H. Ilham Akbar Habibie, MBA. (Presidium)
Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir (Presidium)
Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim, Ph.D. (Presidium)
Drs. Priyo Budi Santoso (Presidium)
Dr. Sugiharto, SE. MBA. (Presidium)
2010-2011
2011-2012
2012-2013
2013-2014
2014-2015
Muktamar VI Prof Jimly Asshiddiqie 2015-2020

Untuk diketahui, dalam perjalanan kariernya, Prof Jimly pernah menduduki jabatan penting di antaranya Ketua Mahkamah Konstitusi (2003-2008), Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010), Anggota MPR dari Fraksi Utusan Golongan (1997-1998), dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (2012-2017). Di lingkungan ICMI, Prof Jimly sebelumnya menjabat Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia untuk periode 2005-2010 dan 2010-2015.

Tags: