Jerat Pidana Bagi Penyebar Berita Hoaks Virus Corona
Berita

Jerat Pidana Bagi Penyebar Berita Hoaks Virus Corona

Kominfo menemukan 54 informasi hoaks yang isinya beragam, mulai dari sumber penyebaran, ada kabar pasien di rumah sakit beberapa daerah terkena Virus Corona, hingga soal pencegahan dan penyembuhannya.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit

 

(Baca: Jika Virus Corona Menyebar, Pahami Beberapa Regulasi yang Relevan)

 

Selain itu, Kemenkominfo tengah mempertimbangkan akan mengirim imbauan melalui SMS yang disebarluaskan kepada pengguna ponsel atau lazim disebut SMS blast, guna mengajak masyarakat agar tidak mempercayai informasi yang tidak jelas kebenarannya terkait virus corona.

 

Kemenkominfo meminta masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi yang beredar dari sumber-sumber yang resmi, antara lain situs Kementerian Kesehatan kemkes.go.id dan Kementerian Luar Negeri kemlu.go.id.

 

 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Pangerapan, menambahkan masyarakat patut berhati-hati ketika mencari informasi soal virus corona di internet karena rentan disusupi malware. "Masyarakat harus hati-hati. Apabila mereka membaca, malware itu menempel di hoaks," katanya.

 

Kementerian meminta masyarakat tidak sembarangan membuka konten yang berkaitan dengan virus corona, apalagi jika tidak mengenal pengirim informasi.

 

Kaspersky, dalam keterangan resmi, menemukan saat ini peretas menyebarkan malware melalui dokumen yang disamarkan sebagai informasi yang berkaitan dengan virus corona. "Corona, yang sedang dibahas secara luas sebagai berita utama, telah digunakan sebagai umpan oleh para pelaku kejahatan siber. Sejauh ini kami hanya melihat sejumlah 10 file unik, tetapi karena aktivitas demikian kerap terjadi dengan topik populer di media, maka kami memperkirakan kecenderungan ini akan bertambah," kata analis malware Kaspersky, Anton Ivanov, dalam keterangan tersebut.

 

Berkas berbahaya yang ditemukan Kaspersky memiliki ekstentsi .pdf, .mp4 dan .docx. Nama-nama file tersebut menyiratkan berkas tersebut berisi video instruksi cara melindungi diri dari virus corona. Ketika diklik, berkas tersebut berisi, antara lain, malware Trojan dan Worm yang bisa memblokir, memodifikasi, menyalin data dan menganggu operasional komputer. Kaspersky menyarankan warganet untuk menghindari tautan yang mencurigakan, misalnya menjanjikan konten eksklusif. Setelah itu, ketika ingin mengunduh berkas, perhatikan ekstensi berkas, sebaiknya tidak dalam format .exe atau .lnk.  

 

Ditutup Sementara

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, menyampaikan bahwa penerbangan langsung dari dan ke mainland Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ditunda untuk sementara, mulai hari Rabu, Pukul 00.00.

Tags:

Berita Terkait