Jadi Kepala BNN, Budi Waseso Perlu Diuji Bidang Lain
Berita

Jadi Kepala BNN, Budi Waseso Perlu Diuji Bidang Lain

Kapolri menganggap Budi Waseso sudah cukup baik saat menjabat Kabareskrim.

ANT
Bacaan 2 Menit
Budi Waseso dimutasi jadi Kepala BNN. Foto: RES
Budi Waseso dimutasi jadi Kepala BNN. Foto: RES

Komjen Polisi Budi Waseso dan Komjen Polisi Anang Iskandar saling “bertukar” jabatan. Budi Waseso dimutasikan dari jabatan Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Anang Iskandar. Sedangkan Anang akan menjabat sebagai Kabareskrim.

Hal ini tertera dalam Telegram Rahasia (TR) Nomor ST/1847/IX/2015 tertanggal 3 September 2015. Bukan hanya Budi Waseso dan Anang Iskandar yang dimutasi dalam telegram tersebut. Tertulis, posisi Wakabareskrim yang baru akan dijabat oleh Irjen Syahrul Mamma yang sebelumnya menjabat sebagai perwira tinggi SSDM yang ditugaskan di Departemen Koordinasi Keamanan Nasional Kemenkopolhukam.

Dalam telegram tersebut juga tertera beberapa mutasi perwira tinggi lainnya yakni Irjen Safaruddin dari Wakabaintelkam Polri menjadi Kapolda Kaltim, Irjen Djoko Prastowo dari sebelumnya menjabat Widyaiswara Utama Sespim Lemdikpol Polri diangkat menjadi Wakabaintelkam Polri.

Sementara Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Victor E. Simanjuntak menjadi Pati Bareskrim Polri (dalam rangka pensiun). Surat itu juga tertera mutasi Brigjen Basaria Panjaitan dari Widyaiswara Madya Sespim Lemdikpol Polri menjadi Sahlisospol Kapolri. Seperti diketahui, Basaria adalah satu-satunya unsur Polri yang akan menjalani tahap uji kelayakan dan kepatutan capim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di hadapan DPR.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan sepak terjang Komjen Budi Waseso sebagai Kabareskrim cukup bagus sehingga perlu diuji pada bidang yang lain."Pak Buwas (Budi Waseso) kan cukup bagus dalam sepak terjangnya karena itu kami uji pada bidang yang lain," kata Kapolri ditemui di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (4/9).

Hal itu disampaikan Kapolri menanggapi pergantian Kabareskrim dari Komjen Budi Waseso ke Komjen Anang Iskandar. "Pertimbangannya ya itu tadi, kepentingan organisasi, ada pembinaan karir dan lainnya," kata ujar Badrodin.

Ia mengatakan, sudah dikeluarkan surat keputusan pemberhentian dan pengangkatan dua pejabat negara itu. "Kami sudah keluarkan keputusannya dan sudah ada TR (telegram rahasia)- nya ke seluruh jajaran atau pemberitahuan," katanya.

Ia menyebutkan ada 71 perwira tinggi yang dimutasi yang merupakan mutasi biasa di Polri dan melalui mekanisme Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti). Kapolri menyebutkan masa jabatan tidak menjadi masalah karena ada yang tiga bulan, lima bulan, satu tahun, dua tahun bahkan lebih.

"Di Polri pergantian ini hal biasa menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi antara lain regenerasi karena memasuki pensiun ya harus diganti, oembinaan karir yang bersangkutan supaya punya pengalaman tertentu, ada karena disiapkan untuk calon pimpinan. Semua itu hal yang wajar," katanya.

Badrodin mengatakan, sudah ada Keprresnya tentang pemberhentian Komjen Anang Iskandar sebagai Kepala BNN juga pengangkatan Komjen Budi Waseso sebagai Kepala BNN. Sertijab Kabarerskrim dan Kepala BNN itu direncanakan pekan depan.

Ketika ditanya apakah mutasi Buwas karena menghambat perkembangan ekonomi, Kapolri menyatakan tidak. "Tidak ada, semua penegakan hukum bisa saja berdampak negatif dan positif. Ini prosesnya sudah lama, kalau mendadak mungkin cuma satu pejabat saja sehinbgga wanjaktinya berjalan baik," katanya.

Ia juga mengatakan, jabatan Kabareskrim tidak lebih rendah dari Kepala BNN tetapi sama-sama eselon Ia. Badrodin mengakui, Anang Iskandar akan pensiun tahun depan namun tidak masalah karena pergantian bisa lima, delapan bulan, satu tahun. "Saya pernah cuma tiga bulan," pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait