Irak Akan Pasok Minyak ke Indonesia
Berita

Irak Akan Pasok Minyak ke Indonesia

Irak juga akan menjadi salah satu investor dalam pembangunan kilang. Namun mengenai besaran investasi yang akan dikucurkan, masih akan dibahas lebih lanjut.

KAR
Bacaan 2 Menit
Irak Akan Pasok Minyak ke Indonesia
Hukumonline
Pemerintah Irak telah mengungkapkan komitmennya untuk memasok minyak mentah 300.000 barel per hari. Pasokan itu akan berlangsung selama 20 tahun untuk kilang yang akan dibangun Indonesia. Selain itu, Irak berkomitmen akan ikut berinvestasi pada pembangunan kilang yang rencananya akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur.

"Irak komit akan suplai crude oil untuk kilang kita sampai 300.000 barel per hari selama 20 tahun minimum, boleh diperpanjang," kata Menteri ESDM Jero Wacik dalam The 1st Indonesia-Iraq Joint Working Group on Energy and Mineral Resources, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Selasa (11/3).

Dalam rangkaian acara tersebut, Jero Wacik telah menyaksikan penandatanganan Minutes of Meeting (MoM) penyelesaian draf Letter of Intent (LoI) suplai minyak. Jaminan suplai ini, lanjut Wacik, merupakan pegangan yang kuat bagi Indonesia. Ia mengatakan, pegangan tersebut membuat pemerintah semakin optimis dapat membangun kilang minyak demi ketahanan energi nasional.

“Tinggal menunggu pembicaraan yang lebih detail tentang hal itu, tapi secara prinsip, Pemerintah Irak sudah menyetujui," kata Wacik.

Director General for Midland Oil Company, Ministry of Oil Iraq, Delman N. Abdullah, menegaskan pihaknya akan menjamin pasokan minyak. Selain akan memasok minyak, Irak akan ikut menjadi salah satu investor dalam pembangunan kilang. Namun mengenai besaran investasi yang akan dikucurkan, masih akan dibahas lebih lanjut.

"Kami secara prinsip sudah menyetujui investasi di bidang pembangunan kilang. Itu didasari atas permintaaan pihak Indonesia. Pertimbangannya, salah satunya karena pasar Indonesia besar dan kebijakan Pemerintah Irak untuk berinvestasi ke Asia Tenggara," papar Abdullah.

Minyak dari Irak ini akan dipasok setelah pembangunan kilang terwujud. Oleh karena itu, Wacik menegaskan akan terus mendorong percepatan pembangunan kilang dimana ground breaking diharapkan dapat dilakukan sebelum kabinet Indonesia Bersatu II berakhir pada Oktober 2014.

Produksi minyak Irak saat ini mencapai 3 juta barel dan ditargetkan meningkat menjadi 9 juta barel pada tahun 2020. Sementara itu, produksi minyak Indonesia saat ini hanya 820.000 barel per hari. Padahal, kebutuhan minyak nasional sudah menembus 1,5 juta barel per hari. 

Terkait dengan defisit kebutuhan minyak domestik, pemerintah tak hanya menempuh upaya peningkatan pasokan melalui pembangunan kilang. Upaya lainnya adalah dengan melakukan penghematan penggunaan bahan bakar minyak. Salah satu penghematan besar yang direncanakan adalah melalui pengoperasian penyimpanan gas untuk produksi listrik.

Suryadi Mardjoeki, Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak dan Gas PLN  mengatakan, pihaknya akan segera mengoperasikan tiga unit fasilitas penyimpanan gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG).

Fasilitas tersebut digunakan untuk menampung gas yang tidak terserap saat beban dasar pembangkit listrik. Gas yang disimpan tersebut kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat beban puncak pembangkit.

Fasilitas penyimpanan CNG yang akan segera beroperasi itu berlokasi di Bengkanai, Gresik, dan Tambaklorok. Fasilitas tersebut melengkapi sejumlah fasilitas yang telah dibangun PLN di dekat pembangkit listriknya. 

“Fasilitas di Bengkanai memiliki kapasitas 5 MMscfd , di dekat PLTG Gresik 20 MMscfd, dan fasilitas di PLTGU Tambaklorok 20 MMscfd,” katanya.

Suryadi berharap, pasca-pengoperasian itu perusahaan akan menghemat BBM hingga US$790.000 per hari. Dari fasilitas di Bengkanai, PLN dapat menghemat hingga US$90.000 per hari, fasilitas di Gresik mampu menghemat US$360.000 per hari, dan fasilitas di Tambaklorok menghemat US$340.000 per hari.
Tags: