International Student Exchange, Strategi FH Universitas Pancasila Cetak Lulusan Berstandar Global
Terbaru

International Student Exchange, Strategi FH Universitas Pancasila Cetak Lulusan Berstandar Global

FH seluruh harus Indonesia berkomitmen meningkatkan kualitas lulusan berdaya saing global. Sebab kualitas FH masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Dia melanjutkan pembahasan ini akan dituangkan dalam konferensi mahasiswa yang mengadaptasi Model of the United Nations (MUN), di mana setiap perwakilan delegasi akan menyampaikan pendapatnya mengenai tema SEP berdasarkan sudut pandang negaranya. SEP merupakan kegiatan rutin yang diselengarakan FH UP melalui kerja sama mitra internasional.

”Kami berharap para delegasi SEP 2024 mendapatkan pengalaman yang berharga dan menyenangkan,” imbuh Eddy.

Dia menyarankan agar FH seluruh Indonesia berkomitmen meningkatkan kualitas lulusan berdaya saing global. Menurutnya, kualitas FH masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia. Karena itulah Eddy berharap betul seluruh FH di Indonesia dapat meningkatkan kualitas lulusannya. Yakni agar memiliki profil lulusan yang sama dengan perguruan tinggi di seluruh dunia.

”Bagaimana Indonesia bisa jadi hakim dan berpekara di Mahkamah Internasional?” papar Eddy.

Lebih lanjut Eddy memaparkan kerja sama dengan kampus-kampus negara lain yang memiliki sistem hukum berbeda memiliki manfaat tersendiri. Dia mencontohkan Malaysia yang menerapkan sistem negara anglo saxon memiliki perbedaan dengan Indonesia. Hal ini berdampak terhadap perbedaan hukum dalam menentukan perbatasan wilayah padahal sudah terdapat panduan internasional. Seperti hukum internasional sudah menetapkan panduan seperti United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).

”Jadi jangan menolak internasional law apalagi ada perjanjian internasional dan ratifikasi. Perbedaan tidak apa-apa, tapi karena sesama negara komunitas ASEAN,” tegasnya.

Dalam kesempatan sama, Rektor Universitas Pancasila, Prof Edie Toet Hendratno menyampaikan agar mahasiswa FH terlibat aktif dalam seminar-seminar internasional untuk meningkatkan pemahaman atas permasalahan hukum terbaru. Tak kalah penting, setelah lulus dapat bersaing global perlu memiliki kemampuan berbahasa asing dengan fasih.  Dia menjelaskan saat ini kebutuhan bahasa asing seperti Inggris, Mandarin, Korea hal pendukung untuk berkomunikasi dengan masyarakat global.

”Paling tidak mahasiswa harus persiapkan kemampuan bahasa asing,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait