Ada kerentanan dalam pengelolaan sumber daya publik khususnya anggaran. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman Indonesia terkait penanganan berbagai bencana berskala besar dengan mengandalkan bantuan dari publik. Potensi penyimpangan di dalamnya relatif tinggi.
Selain itu dalam penanganan problem pandemi Covid-19 kali ini, Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparasi Penanganan Covid-19 menangkap masalah umum yang sering dihadapi adalah terkait manajemen informasi publik yang kurang memadai, sehingga dalam situasi darurat bencana seperti saat ini kepercayaan publik terhadap pemerintah menjadi salah satu pekerjaan rumah.
Koalisi mencatat, situasi Indonesia yang saat ini cukup memprihatinkan tidak terlepas dari ketidaksiapan pemerintah sejak awal dengan meremehkan potensi ancaman pandemi Covid-19. Hal ini disusul dengan pilihan kebijakan yang tidak konsisten, tidak transparan dan menimbulkan kegaduhan, terutama antar institusi negara yang berwenang menangani masalah ini, serta antara pemerintah pusat dan daerah.
Sekertaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra), Misbah Hasan, mengatakan fokus pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 sebagai isu kesehatan tidak terlalu menonjol. Pemerintah pusat lebih menaruh perhatian terhadap persoalan ekonomi yang akan muncul dari pada masalah kesehatan yang menjadi ancaman serius masyarakat luas dalam jangka pendek.
“Karena pertimbangan ekonomi menjadi tumpuan maka kebijakan pencegahan penyebaran corona menjadi tidak terlalu jelas,” ujar Misbah kepada hukumonline, Senin (13/4).
(Baca: Perppu Stabiltas Sistem Keuangan Dinilai Overload)
Akibat dari hal ini, kata Misbah, masyarakat yang mengambil inisiatif sendiri dengan bahu membahu mendorong adanya pengumpulan bantuan, menutup secara swadaya lingkungan mereka dan sejumlah usaha lain yang dapat diamati lewat informasi yang telah ada.
Sementara banyak diketahui problem keterbatasan sarana medis yang dihadapi oleh petugas medis di lapangan dalam menangani wabah Covid-19 hingga saat ini belum dapat diselesaikan dengan cepat. Padahal korban dari tenaga medis sudah berjatuhan.