Ini Profil Dewan Juri dalam Top 100 Indonesian Law Firms 2024
Top 100 Indonesian Law Firms 2024

Ini Profil Dewan Juri dalam Top 100 Indonesian Law Firms 2024

Ketiga juri dalam Top 100 Indonesian Law Firms berasal dari latar belakang berbeda untuk melakukan penilaian pada kategori Best Full Service Law Firm of The Year, Best Litigation Law Firm of The Year, dan Best Non Litigation/Corporate Law Firm of The Year.

Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit

Ia mengakui hasil penilaian tidak akan memuaskan semua pihak, tetapi penilaian tersebut adalah upaya terbaik yang telah dilakukan ketiga juri dalam ajang penghargaan ini.

Sementara itu, Seradesy Sumardi selaku Presiden ICCA mengatakan dewan juri menilai dengan teliti setiap kandidat berdasarkan kriteria yang ketat dan obyektif.  

“Dalam proses penilaian, juri tidak hanya mengidentifikasi kantor hukum dan praktisi yang telah menunjukkan prestasi, tetapi juga mendorong standar profesional yang lebih tinggi di seluruh industri hukum,” ujarnya.

Desy menambahkan dalam memberikan penilaian terhadap ketiga kategori tersebut, dewan juri menggunakan data kualitatif. Termasuk dalam data kualitatif tersebut antara lain deskripsi pekerjaan yang ditangani oleh kantor hukum selama satu tahun terakhir.

Ketiga dewan juri yang dihadirikan dalam Top Indonesian Law Firms berasal dari latar belakang berbeda. Berikut ulasan profil lengkap ketiga juri tersebut. 

Dewan juri berlatar belakang akademisi adalah Dr. iur Asmin Fransiska. Ia merupakan dekan Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Ia merupakan alumnus dari Sarjana Hukum Universitas Katolik Parahyangan. Ia juga alumnus Master of Laws dari Northwestern University dan alumnus pada program doktor dari Justus-Liebig Universität Gießen, Jerman. Saat ini, ia berprofesi sebagai akademisi yang berpengalaman di bidang hukum perlindungan anak dan hak asasi manusia.

Juri berikutnya memiliki latar belakang profesional hukum dan juga merupakan Presiden Indonesia Corporate Counsel Association (ICCA). Ia adalah Seradesy Sumardi atau akrab disapa Desy. Saat ini Desy merupakan Chief Legal Counsel & DPO L'Oréal Indonesia. Desy menamatkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1996. 

Setelah lulus, Desy mengawali kariernya sebagai asisten dosen di Fakultas Hukum Universitas Indonesia sebelum akhirnya masuk dalam industri jasa hukum pada KarimSani Law Firm sebagai Associate di tahun 2000 hingga tahun 2002. Saat ini Desy telah berkarier selama 19 tahun sebagai in house counsel di berbagai perusahaan besar di Indonesia.

Kemudian, juri ketiga adalah Said Zaidansyah yang merupakan Country Director Papua New Guinea Asian Development Bank (ADB). Said telah merintis kariernya di ADB selama 21 tahun lebih sejak pertama kali bergabung di tahun 2002 sebagai young professional di Manila, Filipina. Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia angkatan 1992 dan Queen Mary University of London ini selama berkarier terlibat dalam sejumlah inisiatif reformasi hukum dan kebijakan, khususnya dalam Anti Pencucian Uang dan Pemberantasan Pendanaan Terorisme.

Tags:

Berita Terkait