Melalui tema “Mendorong Partisipasi Publik dalam Reformasi Hukum”, sebanyak 32 slot kosong dipersiapkan untuk mereka yang hendak berpartisipasi dalam liga bergengsi yang diselenggarakan pertama kalinya oleh hukumonline ini. Kini, menjelang batas akhir pendaftaran, belasan kursi telah diisi oleh masing-masing tim yang mewakili kampus mereka.
Dari sejumlah kampus yang telah mendaftarkan dirinya ke panitia penyelenggara yakni komunitas hukumonline (hukumpedia.com), apresiasi layak diberikan kepada 10 (sepuluh) pendaftar pertama. Animo yang tinggi membuat para peserta ini berhasil mengamankan kesempatan mereka untuk tampil dalam laga yang dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Pendaftar pertama yang mengembalikan formulir dan telah memenuhi persyaratan adalah delegasi dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Kemudian diikuti oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Bung Hatta Padang, dan sederetan perguruan tinggi lain.
Selengkapnya, ini dia profil sepuluh kandidat pertama LDHON 2016:
Nomor | Perguruan Tinggi | Delegasi |
1 | Universitas Negeri Semarang | Revie Rachmansyah Pratama |
Sultan Fauzan Hanif | ||
Desy Wulandari | ||
2 | UIN Syarif Hidayatullah Jakarta | Nila Tari |
Furba Indah | ||
Muhammad Faiz Putra Syanel | ||
3 | Universitas Bung Hatta, Padang | Maknunatun |
Mujahid Al Farouqi | ||
Maelani Syarah | ||
4 | Universitas Internasional Batam | Soechi Purnama Wulan Sari SAR |
Nadia Dery Octami | ||
Yeni Tan | ||
5 | Universitas Jember | Desi Wahyuningsih |
Vithalia Restu Damayanti | ||
Nur Muhammad Sulthon | ||
6 | Universitas Parahyangan, Bandung | Ryan Abdisa Sukmadja |
Randy Dylen | ||
Mikhael Adam Putra | ||
7 | Universitas Andalas, Padang | Febry Olan Putra |
Fauzia | ||
Haresna | ||
8 | Universitas Pancasila, Jakarta | Erlita Kusumawati |
Muhammad Ihsan Azhari | ||
Hulwani | ||
9 | Universitas Airlangga | Virga Dwi Efendi |
Mega Indah Permatasari | ||
Yogi Hidayat | ||
10 | Universitas Padjajaran, Bandung | Patia Chairunisa |
Resha Roshana Putri | ||
Ratu Durotun |
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa sepuluh peserta pertama LDHON 2016 didominasi oleh perguruan tinggi dari Pulau Jawa dan Sumatera. Meski begitu, kampus-kampus yang berada di Pulau Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai ke Papua, juga memiliki kesempatan sama besar dengan yang lain. Apalagi untuk bisa mengikuti kompetisi ini, peserta tidak perlu mengeluarkan biaya besar dan menghabiskan waktu untuk absen dari kuliah karena semuanya serba digital.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, dengan mengikuti LDHON 2016, peserta dapat memetik beragam manfaat yang ada. Manajer hukumpedia.com Anggara Suwahju mengatakan bahwa dengan cara ini peserta dapat membawa nama kampusnya supaya lebih dikenal kalangan luas. Selain itu peserta juga dapat meningkatkan nilai jual atau branding diri mereka.
“Dunia praktik hukum ini kan mau ngga mau harus diakui masih tetap berlokasi di Jawa Bali kan, dan sedikit Sumatera mungkin. Nah dengan cara mengikuti LDHON ini, besar kemungkinan, para praktisi hukum bisa melirik teman-teman ini untuk masuk ke dunia kerja karena pembaca Hukumonline kan juga melihat,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) ini.
Nah, untuk kamu yang belum mendaftarkan timmu, ayo bergabung! Jangan sampai kamu kelewatan untuk bergabung di dalamnya. Sebagai informasi, pendaftaran LDHON 2016 akan ditutup pada akhir Mei nanti. Sekarang kamu masih bisa langsung mengakses formulir pendaftarannya di sini.