Ini Jurus Jitu Tembus Jurnal Internasional Bereputasi Bidang Hukum
Terbaru

Ini Jurus Jitu Tembus Jurnal Internasional Bereputasi Bidang Hukum

Menentukan kebaruan isu yang ditulis secara khusus, menyesuaikan struktur dan gaya penulisan sesuai petunjuk penerbit.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Dalam kesempatan sama, dosen dan peneliti FH Universitas Negeri Semarang, Saru Arifin menganjurkan agar peneliti tidak bertele-tele dan fokus saat menyampaikan gagasan penulisan. Kemudian, narasi artikel juga relevan dan berhubungan langsung dengan argumen penelitian.

”Pastikan semua disampaikan secara koheren dan logis. Dan pastikan semua referensi telah dirujuk dengan benar,” kata Saru.

Setidaknya terdapat dua poin utama penulisan artikel jurnal. Yaitu permasalahan dan alasan penelitian. Berdasarkan pengalamannya, Saru menilai isi tulisan cenderung menonjolkan aspek teknis sehingga artikel sulit diterima jurnal internasional. Selain itu, penulis juga cenderung menggunakan gaya bahasa dan istilah yang sulit dipahami pembaca umum.

”Kebanyakan artikel ditulis untuk dirinya sendiri. Sehingga, susah dipahami maksudnya apa, itu problem bagi editor jurnal-jurnal asing,” ujarnya.

Dia menyarankan agar topik penelitian tidak terlalu luas dan memiliki ciri khas sesuai dengan kompetensi penulis. Contohnya, topik omnibus law yang sudah umum dapat dikaji lebih khusus dari sudut pandang Indonesia. ”Namun, karena ini isu baru di Indonesia dapat dilihat dari sudut pandang lain misalnya menganalisis pergeseran demokrasi di Indonesia dari liberal ke liberal karena omnibus law,” jelas Saru.

Sebagai informasi, kegiatan pelatihan ini akan dilanjutkan pada Jumat (19/1) dalam bentuk webinar dan tutoring secara daring. Pada hari pertama, materi yang disampaikan  terkait penulisan artikel ilmiah dan publikasi jurnal nasional dan/atau internasional yang akan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab.

Hari pertama diisi dengan mentoring dan coaching bersama peneliti/penulis dengan indeks publikasi jurnal nasional dan/atau internasional yang tinggi. Serta pengalaman sebagai reviewer di jurnal internasional, di mana peneliti/penulis tersebut akan mendampingi jalannya kegiatan exercise dalam pelatihan penulisan artikel ilmiah yang akan diterbitkan pada jurnal nasional dan/atau internasional.

Selanjutnya, pada hari kedua peserta bakal mempresentasikan manuskrip yang telah direvisi dan trainer akan secara langsung memberikan arahan dan masukan terhadap manuskrip tersebut agar manuskrip dapat menjadi lebih baik. Kegiatan pelatihan ini juga merupakan kerja sama Hukumonline dengan Asosiasi Pengelola Jurnal Hukum Indonesia (APJHI).

Tags:

Berita Terkait