“Bagi pengadilan proses cepat ini sangat membantu, kita melihat ada iklim yang positif di pengadilan. Ini ada yang sudah diselesaikan ada yang sudah kita dorong, ini praktik yang baik, akan menjadi contoh pengadilan yang lain,” kata Yuliot. (Baca: E-Court dan Gugatan Sederhana Award, BKPM: Ini Iklim Positif di Pengadilan)
Apalagi, lanjut Yuliot, percepatan penyelesaian perkara dalam peradilan sederhana bisa mendorong efisiensi dan memberikan kepastian hukum di Indonesia. Ia mengapresiasi langkah dan kebijakan yang telah diterbitkan MA dalam mendorong enforcing contract dan kemudahan berusaha di Indonesia. “Karena survei yang dilakukan terkait pemeringkatan, sudah dilakukan dalam indikator, seharusnya kita melakukan setiap tahun,” katanya.
Chief Content Officer Hukumonline Amrie Hakim juga menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, pemeringkatan ini merupakan kali pertama diselenggarakan Hukumonline dengan bekerja sama MA dan BKPM untuk melihat pelaksanaan E-Court dan GS di tiap pengadilan di seluruh Indonesia. Dari data yang Hukumonline terima dari seluruh pengadilan di Indonesia, E-Court dan GS sudah digunakan oleh banyak masyarakat pencari keadilan.
Amrie sangat mengapresiasi MA yang berinisiatif melaksanakan pemberian Anugerah Mahkamah Agung 2020 kepada pengadilan-pengadilan yang dinilai terbaik dalam pelaksanaan E-Court dan GS. “Penganugerahan ini penting untuk semakin mempopulerkan pemanfaatan E-Court dan GS oleh masyarakat dan para advokat,” pungkasnya.