Ini ‘Amunisi’ Tiga Calon Ketua Peradi Jakarta Pusat
Berita

Ini ‘Amunisi’ Tiga Calon Ketua Peradi Jakarta Pusat

Mulai meningkatkan kerja sama dengan institusi penegak hukum dan organisasi profesi lain, lebih melindungi anggota, mengakomodir semua kepentingan anggota hingga membangun kerja sama dengan semua organisasi advokat yang ada.

Dani Pratama Huzaini
Bacaan 2 Menit

 

Arman mengaku pencalonan dirinya mendapat dorongan dari beberapa rekan advokat, keluarga, dan teman-temannya dari beragam profesi lain. “Apapun nanti hasilnya, kalah dan menang hal lumrah, semangat mengabdi untuk kepentingan organisasi yang melingkupi begitu banyak anggota tak boleh luntur,” ujar Arman.

 

Arman sendiri sebelumnya pernah menduduki jabatan struktural di DPC Peradi Jakarta Barat dan beberapa organisasi lainnya. Dirinya juga pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Peradi Jakarta Pusat. Selain itu, pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI); Dewan Penasihat Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Jakarta Pusat. Saat ini, dia masih aktif sebagai anggota Dewan Kehormatan AKPI.

 

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni Angkatan 1992 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan Wakil Bendahara II Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin periode 2012-2017.

 

Selain Arman, ada kandidat lain yakni Sayid Faisal yang juga sudah mempersiapkan visi-misinya. Sayid menyampaikan bahwa dirinya telah mentabulasi data anggota DPC Peradi Jakarta Pusat. Hal ini menjadi penting untuk mengetahui berapa banyak anggota DPC Peradi Jakarta Pusat. “Berdiskusi dengan teman-teman tim sukses untuk mempersolid mendukung saya,” ujar Sayid saat dihubungi Hukumonline.

 

Dia mengakui secara teknis ada perbedaan pendekatan yang ia terapkan dalam upaya pemenangan dirinya. “Misalnya mereka muter di banyak pengurus dan jaringan yang sudah mereka miliki. Kita juga ada hitung-hitungannya, kalau ini tidak memungkinkan, kita juga tidak mau konyol (memaksakan diri),” ujarnya.

 

Sayid menuturkan visinya hendak membangun organisasi Peradi Jakarta Pusat menjadi lebih baik lagi dengan cara mengakomodir semua organisasi profesi advokat. Sayid juga hendak merangkul beberapa organisasi profesi advokat yang baru muncul belakangan, selain delapan organisasi advokat yang telah ada. “Seolah-olah sekarang hanya mengakomodir delapan ini saja. Kita mau akomodir semua pihak agar maju bersama-sama,” kata dia.

 

Perubahan cara berpikir menjadi penting bagi Sayid terutama menempatkan Peradi Jakarta Pusat hanya milik segelitir kelompok saja. "Kelompok primordialisme tertentu. Organisasi ini miliki semua komponen advokat, khususnya yang tergabung dalam Peradi Jakarta Pusat. Saya mau maju untuk memberi pelajaran bahwa pakem-pakem ini udah nggak ada lagi. Jadi lebih ideal. Itu yang kita mau ubah,” ujar Sayid.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait