Ini Alasan Sektor Maritim Sulit Dapat Kredit Perbankan
Aktual

Ini Alasan Sektor Maritim Sulit Dapat Kredit Perbankan

FAT
Bacaan 2 Menit
Ini Alasan Sektor Maritim Sulit Dapat Kredit Perbankan
Hukumonline
Sejumlah persoalan masih menghiasi sulitnya sektor maritim dalam memperoleh kredit dari perbankan. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengatakan, terdapat dua masalah yang menjadi penyebab sulitnya sektor maritim memperoleh kredit perbankan.

Pertama, sumber daya manusia di industri perbankan, khususnya account officer (AO) yang masih belum menguasai sektor kemaritiman. Akibat tak paham dengan potensi di sektor tersebut, perbankan menjadi ragu untuk menerima pengajuan kredit dari para pengusaha yang bergerak di sektor maritim.

"AO perbankan kan kebanyakan pendidikannya keuangan atau akuntansi, jadi tidak paham," kata Irwan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (10/2).

Atas dasar itu, Irwan berharap, ke depan industri perbankan dapat merekrut SDM yang memiliki pengetahuan secara luas di sektor kemaritiman. Menurutnya, perekrutan SDM yang paham dengan sektor maritim ini dapat mengatasi keraguan perbankan dalam mengucurkan kredit ke pengusaha.

Selain persoalan SDM, lanjut Irwan, masalah lain yang membuat sektor maritim sulit memperoleh kredit perbankan adalah, sektor tersebut yang memiliki catatan merah dalam kredit. Intinya, OJK mencatat masih banyak sektor maritim yang mengalami kredit macet, sehingga membuat perbankan tidak semangat dalam menyalurkan kredit.

"NPL (kredit bermasalah) sektor kelautan dan perikanan masih tinggi, sampai double digit," kata Irwan.

Walaupun terdapat dua persoalan yang menghantui kredit di sektor maritim, lanjut Irwan, OJK yakin di tahun 2015 pengucuran kredit di sektor tersebut dapat tumbuh hingga 50 persen. Hal ini tertuang dari revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2015. Menurutnya, pertumbuhan tersebut menjadi lompatan besar dalam penyaluran kredit di sektor maritim.

"Kami memang belum akan melakukan lompatan yang besar, tetapi pertumbuhan 50 persen ke sektor maritim itu sudah jauh lebih tinggi dari target secara industri yang 16 persen," tutup Irwan.
Tags: