Ingrid Gratsya Zega: Lawyer Tidak Boleh Ketinggalan Revolusi AI
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2023

Ingrid Gratsya Zega: Lawyer Tidak Boleh Ketinggalan Revolusi AI

Dalam pekerjaan sehari-hari, kita dapat memanfaatkan teknologi ini untuk melakukan auto scheduling, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien. Ketika teknologi AI sudah well established, para lawyer sudah siap dan mampu mengikuti dan memanfaatkan perubahan ini, kata Ingrid.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit

Perilaku masyarakat yang setiap hari selalu melekat pada handphone mengakibatkan data terkumpul begitu banyak dan AI dapat mempelajari seluruh data tersebut dengan cepat sehingga mampu memberikan output yang menyerupai manusia.

Berdasarkan International Data Corporation (IDC) Worldwide Artificial Intelligence Spending Guide, total pengeluaran global untuk AI, termasuk software, hardware, dan service untuk AI-Centric System, diprediksi akan melampaui USD300 miliar pada tahun 2026. Ingrid menjelaskan, peradaban sekarang sudah mampu mengumpulkan data lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan manusia memprosesnya. 

AI pun mampu memproses data 24 jam nonstop dan diharapkan menjadi advanced intelligence yang bisa membantu manusia untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak, sehingga mampu mengambil keputusan yang lebih baik. “Oleh karena itu, industri teknologi sangat antusias untuk mengembangkan teknologi AI”, ujar Ingrid.

Melihat begitu pesatnya perkembangan teknologi AI dan antusiasme industri teknologi untuk terus mengembangkan teknologi ini, disrupsi AI terhadap dunia lawyer semakin tidak dapat dihindari. Di masa akan datang, akan banyak firma hukum yang menggunakan AI dalam melakukan automated task sehingga dapat mengurangi biaya, menggenjot efisiensi, dan meningkatkan competitive advantage maupunproduktivitas. Teknologi AI ini bukan hanya untuk mereka yang technology enthusiast, tetapi juga untuk seluruh profesi dengan latar belakang apa pun. 

Para lawyer tidak boleh ketinggalan revolusi AI yang mulai terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari. Dua puluh tahun ke depan, hampir semua orang yang menggunakan perangkat digital diprediksi akan terpengaruh dengan AI, dan proses ini akan terus berjalan dengan cepat. 

Dalam pekerjaan sehari-hari, kita dapat memanfaatkan teknologi ini untuk melakukan auto scheduling, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien. “Ketika teknologi AI sudah well established, para lawyer sudah siap dan mampu mengikuti dan memanfaatkan perubahan ini,” kata Ingrid.

Tags: