Ingin ‘Membumikan’ Hukum Internasional, Kementerian Luar Negeri Kunjungi Hukumonline
Berita

Ingin ‘Membumikan’ Hukum Internasional, Kementerian Luar Negeri Kunjungi Hukumonline

Menyikapi berbagai perkembangan hukum internasional yang semakin perlu untuk dipahami masyarakat. Terutama kalangan milenial.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Direktur Pemberitaan dan Konten Hukumonline Amrie Hakim (kiri) dan Sekretaris Ditjen Hukum Perjanjian Internasional Kemenlu Sulaiman Syarif (kanan). Foto: HOL
Direktur Pemberitaan dan Konten Hukumonline Amrie Hakim (kiri) dan Sekretaris Ditjen Hukum Perjanjian Internasional Kemenlu Sulaiman Syarif (kanan). Foto: HOL

Hukum kerap kali menjadi objek yang dianggap sulit dipahami oleh kebanyakan masyarakat. Mulai dari konsep hingga bahasa yang digunakannya. Teks hukum sering dianggap hanya akan membuat dahi banyak berkerut sehingga banyak yang enggan membacanya apalagi mencoba memahaminya. Mitos tentang hukum ini menjadi salah satu dorongan yang membuat hukumonline hadir belasan tahun lalu dengan tujuan membantu masyarakat ‘melek hukum’.

 

Serba-serbi hukum diulas dengan beragam cara menarik namun tetap berbobot mulai dari berita karya jurnalistik, rubrik tanya-jawab hukum, infografis dan berbagai variasi lainnya yang disajikan hukumonline.com. Sejumlah instansi di bidang hukum pun tertarik menggandeng hukumonline sebagai mitra strategis dalam memasyarakatkan berbagai isu hukum. Salah satu yang terbaru adalah Direktorat Hukum dan Perjanjian Internasional (Ditjen HPI) Kementerian Luar Negeri yang berkunjung ke kantor hukumonline, Rabu (30/1) lalu.

 

Direktur Pemberitaan dan Konten Hukumonline Amrie Hakim, Pemimpin Redaksi Fathan Qorib, serta awak redaksi lainnya menerima kunjungan dua orang diplomat Ditjen HPI yaitu Sekretaris Ditjen HPI Sulaiman Syarif bersama Joannes E Tandjung salah satu diplomat muda bidang sosial budaya.

 

“Banyak capaian Ditjen HPI yang bisa disampaikan ke masyarakat, salah satu medianya dengan hukumonline yang saya rasa satu-satunya boleh kita bilang kredibilitasnya sangat bonafide ,” kata Sulaiman membuka dialog dalam kunjungan tersebut.

 

Sebagai media yang mengkhususkan diri pada bidang hukum, Ditjen HPI Kementerian Luar Negeri mengakui peran strategis hukumonline dalam membumikan berbagai isu hukum. Isu hukum yang demikian luas disajikan dengan beragam sudut pandang terutama dengan berita-berita khas hukumonline. Tidak hanya perkembangan hukum lingkup nasional, berbagai tema terkait hukum internasional tak luput dari sorotan hukumonline.

 

Hal tersebut yang dikatakan Sulaiman telah membuat Direktur Jenderal HPI Damos Dumoli Agusman mengutusnya untuk menjajaki kerja sama strategis dengan hukumonline. Terutama dalam membuat berbagai capaian Kementerian Luar Negeri terkait hukum dan perjanjian internasional mudah diketahui publik sehingga lebih bermanfaat lagi baik untuk komunitas hukum maupun masyarakat pada umumnya.

 

“Pembaca hukumonline lebih banyak dari komunitas hukum, ini akan sangat tepat manfaat untuk membuka lebih banyak informasi tentang hukum dan perjanjian internasional,” kata Fathan selaku Pemimpin Redaksi. Ia menyambut baik jika ada kerja sama strategis yang bisa diwujudkan antara Ditjen HPI Kementerian Luar Negeri dengan hukumonline.

 

Baca:

 

Ditjen HPI adalah ujung tombak Kementerian Luar Negeri bahkan keseluruhan Republik Indonesia dalam berbagai urusan hukum dan perjanjian internasional. Tidak ada kerja sama atau penyikapan mengenai hukum internasional yang dapat dilakukan Indonesia tanpa meminta pertimbangan Ditjen HPI terlebih dulu. Bisa dikatakan, Ditjen HPI adalah in house counsel Pemerintah untuk seluruh urusan hukum internasional.

 

Perkembangan globalisasi yang membuat berbagai interaksi internasional semakin intensif di kalangan masyarakat membuat Ditjen HPI merasa perlu ada langkah edukasi dan diseminasi informasi secara lebih massif tentang berbagai tema hukum internasional. Khususnya kepada kalangan milenial yang semakin terintegrasi dengan dunia global.

 

Sulaiman menjelaskan bahwa Direktur Jenderal HPI Damos Dumoli Agusman secara khusus memberikan arahan agar instansinya lebih mengakrabkan diri dengan kalangan muda. Hukumonline dianggap sebagai salah satu pilihan tepat karena juga banyak diakses mahasiswa hukum di seluruh Indonesia sebagai rujukan.

 

“Selain juga Ibu Menteri Luar Negeri ingin membumikan diplomasi internasional kita agar kalangan milenial ini tahu apa yang telah kita lakukan. Bangga menjadi Indonesia,” katanya. Salah satu cara yang dilakukan Kementerian Luar Negeri belakangan ini misalnya roadshow Diplomacy Festival ke sejumlah kampus di Indonesia.

Tags:

Berita Terkait