Ingat Hal Ini Saat Buat Kontrak Usaha Patungan
Utama

Ingat Hal Ini Saat Buat Kontrak Usaha Patungan

Salah satunya diperlukannya penyusunan bahasa hukum yang tidak menimbulkan perbedaan penafsiran di antara para pihak.

Aida Mardatillah
Bacaan 2 Menit

 

Ia mengingatkan, sejumlah konsekuensi jika salah satu partner keluar dari JV. Mulai adanya pemegang saham baru, terjadinya pelunasan pinjaman, melepaskan jaminan yang ada dengan mengganti jaminan yang baru.

 

Di tempat yang sana, Gunadarma juga memiliki tips agar JVA yang dibuat tidak menimbulkan sengketa. Menurutnya, sengketa pada JVA biasanya terjadi karena tiga hal yang mempengaruhi, different interpretation, misrepresentation dan non-fulfillment of obligations.

 

Terkait different interpretation, lanjut GUnadarma, draf JVA yang dibuat jangan sampai menggunakan bahasa hukum yang dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda. Terlebih apabila JVA disusun dalam bahasa Inggris kemudian dierjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

 

Sedangkan misrepresentation, adalah jangan sampai partners JVC mengungkapkan interpretasi usaha yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Serta, non-fulfillment of obligations, misalnya terjadi pembayaran yang telat, belum melakukan suatu kegiatan dengan ketentuan yang telah disepakati.

 

Atas dasar itu, kata Gunadarma, dalam membuat JVA lawyer harus mengedepankan bahasa yang jelas agar tidak menimbulkan perbedaan interpretasi yang berbeda-beda dari para pihak. Lawyer juga harus mengetahui sifat dari JVA yang akan dibuat seperti apa sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan prioritas JVC yang ingin dibentuk.

Tags:

Berita Terkait