Indonesia, ASEAN, dan Australia Didesak Aktif Menentang Aksi Militer Israel
Berita

Indonesia, ASEAN, dan Australia Didesak Aktif Menentang Aksi Militer Israel

Sikap diam pemerintah Australia menuai kritikan.

RED
Bacaan 2 Menit
Demonstrasi menentang aksi militer Israel di Gaza, di Jakarta, Jumat (11/7). Foto: RES.
Demonstrasi menentang aksi militer Israel di Gaza, di Jakarta, Jumat (11/7). Foto: RES.
Indonesian Solidarity, lembaga hak asasi manusia untuk Indonesia yang berbasis di Australia, menyerukan pemerintah Indonesia, pemerintah Negara-negara ASEAN, dan pemerintah Australia untuk memberi kutukan bersama dan mendesak seluruh Negara anggota PBB termasuk AS untuk menentang aksi militer Israel.

Hal itu ditegaskan oleh Koordinator Indonesian Solidarity Eko Waluyo melalui rilis Selasa (15/7) di Sydney, Australia.

Eko Waluyo mengatakan bahwa desakan bersama ini penting sebagai sikap kawasan Asia Pasifik. Dengan desakan kawasan maka pengaruhnya akan lebih besar. Dirinya dan warga masyarakat Indonesia di Australia baru menggelar aksi protes turun ke jalan untuk memprotes serangan militer Israel di Gaza pada Minggu (13/7).

Dalam aksi tersebut, para aktivis menuntut pemerintah Israel tanpa syarat untuk hentikan serangan terhadap wilayah Palestina. Sekitar 5.000 orang melakukan aksi turun ke jalan di Sydney. Mereka memberikan solidaritas kepada rakyat Palestina dengan berkumpul di Town Hall. Aksi dimulai pukul 13.00 waktu setempat dengan orasi mengutuk serangan militer Israel yang menelan korban sipil di Gaza.

Beberapa orang yang menjadi orator, di antaranya, adalah Senator Lee Rhiannon dari Partai Hijau dan Profesor Jake Lynch dari Universitas Sydney. Dalam orasinya, Senator Lee Rhiannon mengutuk keras yang dilakukan Israel di Gaza. 

Senator Lee Rhiannon mengatakan sikap diam partai Buruh Australia dan pemerintah Australia (Partai Liberal dan Partai Nasional) atas serangan militer Israil sangat memalukan. Ia menegaskan sikap diam ini harus segera diakhiri.

Profesor Lynch menyerukan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) atas Israel dan menentang kerja sama dengan universitas di Israel, dalam hal ini Universitas Hebrew yang salah satu kampusnya di daerah pendudukan dan memiliki hubungan dengan militer Israel.

Usman Hamid, aktivis HAM asal Indonesia yang tengah menempuh studi pasca sarjana di Australia, mengatakan protes atas serangan militer terbaru Israel bukan hanya dalam bentuk aksi turun ke jalan, tapi juga marak di berbagai media sosial melalui petisi online di Causes, Facebook dan Change.org.

Usman juga menyampaikan seruan senada dengan Profesor Lynch, yaitu BDS, gerakan global yang diserukan pada 2005 untuk memboikot, tidak berinvestasi dan melakukan sanksi ke Israel sampai mereka mematuhi hukum-hukum internasional dan menghargai hak hak rakyat Palestina.

Setelah orasi, para demonstran berjalan mengelilingi Sydney Central Business District sambil meneriakan “Free...Palestine (Merdekakan Palestina), Free....Gaza (Bebaskan Gaza)...Long live Palestine (Hidup...Palestina), Israel is terrorist state (Israil adalah Negara teroris).” Aksi ini mengundang perhatian masyarakat sekitar yang tengah berbelanja atau berlibur di city dan ada yang memberikan dukungan dengan simbol jari kemenangan (Victory).

Selain warga Australia, warga Palestina yang ada di Sydney juga ikut dalam aksi in. Di samping itu ada warga Pakistan, Syiria, Indonesia, dan Banglades. Ada pula beberapa warga komunitas Yahudi ikut dalam aksi ini dan menentang menentang pendudukan Israel atas Palestina.

Komnas HAM
Desakan serupa juga disampaikan oleh Komnas HAM terhadap pemerintah Indonesia. Komnas HAM mendesak agar pemerintah Indonesia segera mengambil langkah-langkah terhadap aksi militer Israel ini. Pertama, mendesak Presiden SBY untuk sepecepatnya menjalankan diplomasi strategis di tingkat PBB dengan berkomunikasi dengan Sekjen PBB Ban Kin-Moon dan Dewan Keamanan PBB untuk secepatnya bersidang dan membuat resolusi yang menghentikan serangan Israel ke Palestina.

Kedua, Komnas HAM mendesak Presiden SBY untuk berkoordinasi dengan Presiden Iran Hassan Rouhani sebagai Ketua Gerakan Non Blok untuk segera bersidang untuk mengambil keputusan secepatnya unutk menyelamatkan penduduk Palestina tidak berdosa dari gempuran militer zionis Israel.

Ketiga, Komnas HAM mendesak Presiden SBY untuk bersama-sama Organisasi Konferensi Islam (OKI) menghentikan gempuran Israel di jalur Gaza itu. Keempat, sebagai pendiri dan anggota ASEAN, Indonesia dapat bermitra dengan China, India, dan Jepang untuk memaksa Israel bersama sekutunya untuk menghentikan tindakannya yang tidak proporsional dan beradab.
Tags:

Berita Terkait