Ide Penggunaan E-voting dalam Pemilu Perlu Dikaji Ulang
Berita

Ide Penggunaan E-voting dalam Pemilu Perlu Dikaji Ulang

Di Belanda, pada 2006 muncul gelombang protes dan kampanye “we don’t trust the machince” untuk mempertanyakan penggunaan e-voting.

Moh. Dani Pratama Huzaini
Bacaan 2 Menit

 

Ketiga, proses adopsi teknologi pungut-hitung mesti dilakukan secara transparan dan akuntabel agar terbangun kepercayaan publik. Pengalaman di berbagai negara, teknologi pungut-hitung digunakan secara bertahap, yakni dari pemilihan dalam lingkup terkecil hingga lingkup terbesar, dan dari teknologi yang paling minim risiko hingga dengan resiko peretasan paling besar. 

 

“Kesuksesan penggunaan teknologi secara bertahap akan menjadi modal kepercayaan publik dan menumbuhkan kepercayaan diri pada penyelenggara pemilu,” ujar Amalia.

 

Sementara keempat, menurut Amalia, jika dibandingkan dengan e-voting penggunaan teknologi informasi dalam bentuk rekapitulasi elektronik e-recap lebih relevan digunakan di Indonesia karena selain tetap membuka ruang pengawasan partisipatif dari publik, rekapitulasi elektronik dapat menghadirikan efisiensi dan mempercepat proses rekapitulasi.

 

“Meski demikian, penggunaan e-recap perlu dilakukan secara bertahap dengan persiapan yang matang dan uji coba berulang-ulang guna mendorong kepercayaan publik terhadap sistem e-recap,” tutup Amalia.

 

Tags:

Berita Terkait