HS dan OSP, 'Warga' Baru PPAKH
PPAKH 2013:

HS dan OSP, 'Warga' Baru PPAKH

Keputusan untuk menerima partisipan baru dilakukan berdasarkan kesepakatan antar anggota PPAKH.

M-14/RZK
Bacaan 2 Menit

“Jadi kayaknya kurang confindence (percaya diri, red) juga, daripada hanya ikut untuk beberapa cabang ya, jadi lebih baik kita tunda tahun depan kali ya. Biar lebih fix (pasti, red) sih,” urai David.

Berdasarkan catatan hukumonline, prestasi MDC di PPAKH tahun sebelumnya relatif kurang bagus. Dari total 16 partisipan, MDC duduk di posisi 13 dengan perolehan medali satu perunggu. Sedangkan, S&T menduduki posisi lebih baik, yakni posisi delapan dengan perolehan medali dua perak, dan tiga perunggu.

Sebagai pendatang baru, OSP merasa senang dapat berpartisipasi dalam PPAKH 2013. Muthia Soebagyo, salah seorang associate di OSP, mengatakan OSP sebenarnya sudah berminat untuk berpartisipasi sejak tahun lalu. Namun dikarenakan peserta PPAKH kala itu sudah penuh, OSP yang resmi berdiri pada tahun 2010 harus ‘rela’ masuk dalam daftar tunggu (waiting list).

‘Beruntung’ masa penantian OSP di waiting list hanya bertahan setahun, karena MDC dan S&T menyatakan absen pada ajang PPAKH 2013. Selanjutnya, kata Muthia, OSP mendapat undangan resmi dari pihak panitia penyelenggara, Hanafiah Ponggawa and Partners. Undangan ini tidak mau disia-siakan oleh OSP, setelah mendapat ‘restu’ dari internal, OSP pun mantap bergabung dengan PPAKH.

“Setahu saya, status OSP dan HS baru sebagai peserta tamu, biasanya tahun berikutnya dapat menjadi anggota resmi, tetapi keputusan tetap berada di tangan para anggota lama PPAKH,” ujar Muthia.

Di kiprah perdananya ini, OSP tida memasang target yang muluk-muluk. Dikatakan Muthia, OSP hanya ingin memenangi salah satu cabang olahraga. Sejauh ini, OSP baru berhasil mencetak prestasi di ajang kontes cheerleaders sebagai juara empat.

Tags:

Berita Terkait